Saya mengangguk pelan. "Aku ngerti banget. Lima tahun lalu, aku juga ngerasa begitu. Tapi resign itu bukan keputusan kecil, Bay. Kamu harus punya rencana yang jelas."
Bayu mengangguk. "Makanya aku pengen tahu. Kamu kan udah lima tahun jalanin bisnis sendiri. Menurutmu, worth it nggak?"
Saya tersenyum kecil. "Worth it itu relatif, Bay. Tapi kalau aku boleh jujur, ini nggak mudah. Banyak hal yang mesti dikorbankan, terutama di awal."
Tantangan di Awal Bisnis
Lima tahun lalu, saya memutuskan berhenti dari pekerjaan kantoran setelah 12 tahun. Saat itu, saya sudah punya tabungan yang cukup untuk bertahan setahun tanpa penghasilan. Dengan modal itu, saya mulai membangun bisnis kost dan kedai kopi kecil di dekat rumah.
"Kamu tahu nggak, Bay? Di tahun pertama, aku sering tidur nggak nyenyak karena takut gagal. Kadang pelanggan kedai sepi, sementara tagihan tetap jalan. Belum lagi masalah teknis di kost," cerita saya.
Bayu tertawa kecil. "Jadi nggak seindah yang keliatan di Instagram, ya?"
"Jauh, Bay. Kalau kamu liat sekarang aku bisa santai duduk di sini, itu karena aku udah lewatin masa-masa berat. Banyak belajar dari kesalahan," jawab saya.
Dia mengangguk-angguk sambil menyeruput kopinya. "Tapi kan kamu berhasil, Bro. Itu artinya ada harapan, kan?"
"Harapan selalu ada. Tapi kamu harus siap kerja lebih keras dari sekarang," balas saya sambil tersenyum.
Menimbang Pilihan