Bahagia Itu Tanggung Jawab Siapa?
Ini adalah pertanyaan yang sering muncul. Apakah kebahagiaan di tempat kerja tanggung jawab perusahaan, manajer, atau karyawan itu sendiri? Jawabannya mungkin kompleks. Perusahaan bisa menciptakan lingkungan yang mendukung, tetapi karyawan juga perlu memiliki sikap proaktif untuk menemukan kebahagiaannya.
Ada yang mengatakan bahwa kebahagiaan di tempat kerja adalah hasil dari sinergi. Perusahaan memberikan ruang dan dukungan, sementara karyawan mengambil inisiatif untuk menjadikan pekerjaannya bermakna. Tapi tentu saja, ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Mengubah Paradigma
Pada akhirnya, kebahagiaan di tempat kerja bukan lagi sekadar bonus atau sesuatu yang dipikirkan belakangan. Ini adalah investasi. Ketika karyawan merasa bahagia, mereka memberikan yang terbaik---baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk perusahaan.
Namun, apakah semua perusahaan mau menerima ini? Saya kira, butuh waktu untuk mengubah paradigma. Bagi sebagian orang, kebahagiaan mungkin tetap dianggap hal sekunder. Tapi, bukankah lebih baik memulai sekarang, daripada terus terjebak dalam rutinitas tanpa makna?
---
"Menurut Anda, apakah kebahagiaan di tempat kerja harus menjadi prioritas? Mengapa atau mengapa tidak?"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H