Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidur, Olahraga dan Makan Sehat: Jalan Keluar untuk Pekerja Remaja Jompo?

17 Desember 2024   04:30 Diperbarui: 17 Desember 2024   04:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Setiap pagi, perjalanan panjang menuju kantor menjadi rutinitas yang akrab bagi para remaja jompo. Sebutan ini---yang populer di media sosial---bukan hanya guyonan belaka. Istilah ini mengacu pada mereka yang masih muda tetapi sudah sering mengeluhkan badan pegal, sakit punggung, sakit pinggang, pusing, dan kelelahan kronis. Lihat saja rutinitasnya: bangun sebelum matahari terbit, menempuh perjalanan 1 hingga 3 jam berdesakan di transportasi umum, hanya untuk sampai di kantor.

Pulangnya? Sama saja, bahkan lebih parah. Ketika akhirnya tiba di rumah, tubuh sudah terlalu lelah untuk melakukan hal lain selain tidur---itu pun jika sempat tidur nyenyak. Tidak heran jika keseimbangan hidup para remaja jompo ini seperti sesuatu yang mustahil dicapai.

Namun, ada solusi yang sebenarnya sederhana tetapi sering terlupakan: tidur yang cukup, olahraga teratur, dan pola makan sehat. Mungkin terdengar klise, tapi ketiga kebiasaan ini bisa menjadi penyelamat di tengah tekanan kehidupan sehari-hari.

---

Tidur Teratur: Kemewahan yang Sering Diremehkan

Untuk para pekerja dengan jadwal super padat, tidur teratur mungkin terdengar seperti kemewahan. Bagaimana tidak? Waktu perjalanan yang lama, tugas kantor yang menumpuk, dan kebutuhan untuk tetap terhubung di media sosial sering kali mengorbankan waktu tidur. Padahal, tidur adalah kunci utama untuk memulihkan tubuh dan pikiran.

Idealnya, kita perlu tidur 7-8 jam setiap malam, dengan jadwal tidur yang konsisten. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari membantu tubuh mengikuti ritme sirkadian, siklus alami yang mengatur jam biologis kita. Jika hal ini terasa sulit, mulailah dengan langkah kecil: matikan ponsel dan perangkat elektronik setidaknya satu jam sebelum tidur. Gantilah kebiasaan scrolling media sosial dengan membaca buku atau mendengarkan musik santai.

Namun, saya tidak akan bohong---menerapkan ini tidak semudah membacanya. Bahkan saya sendiri sering gagal mempertahankan kebiasaan tidur teratur. Ada kalanya pekerjaan lembur atau sekadar ingin menonton serial favorit mengganggu rutinitas tidur saya. Tetapi, setiap kali saya berhasil tidur cukup selama beberapa hari berturut-turut, manfaatnya langsung terasa: tubuh lebih segar, suasana hati lebih stabil, dan pekerjaan terasa lebih ringan.

---

Olahraga: Tak Harus Mahal, yang Penting Bergerak

Olahraga sering kali menjadi hal pertama yang dikorbankan saat jadwal harian terlalu padat. Siapa yang sempat ke gym setelah menempuh perjalanan pulang 2 jam dari kantor? Tetapi, olahraga tidak selalu berarti menghabiskan waktu berjam-jam di pusat kebugaran. Kuncinya adalah mencari cara untuk bergerak, kapan pun dan di mana pun.

Jalan kaki selama 10 menit di pagi hari atau yoga ringan di rumah bisa menjadi awal yang baik. Bahkan, olahraga sederhana seperti peregangan di tengah jam kerja dapat membantu melonggarkan otot yang tegang akibat duduk terlalu lama. Saya pernah mencoba melibatkan aktivitas fisik ini dalam rutinitas harian saya, meskipun hanya sesekali. Hasilnya mengejutkan: tubuh terasa lebih ringan, dan energi yang biasanya habis di tengah hari tetap terjaga hingga malam.

Jika olahraga terasa seperti beban, cobalah menjadikannya aktivitas yang menyenangkan. Dengarkan musik favorit sambil berjalan di sekitar kompleks rumah atau ajak teman untuk bermain bulu tangkis di akhir pekan. Olahraga tidak harus berat atau mahal---yang penting konsisten.

---

Makan Sehat: Menjaga Tubuh dari Piring Anda

Kebiasaan makan pekerja remaja jompo sering kali tidak teratur. Sarapan diganti dengan kopi, makan siang sering telat, dan makan malam diisi dengan junk food karena terlalu lelah untuk memasak. Saya akui, pola makan ini pernah menjadi bagian dari hidup saya. Tetapi, semakin saya memperbaiki pola makan, semakin terasa dampaknya pada tubuh dan pikiran saya.

Makan sehat tidak selalu berarti mahal atau ribet. Langkah kecil seperti mengganti camilan keripik dengan buah segar atau mengurangi konsumsi makanan olahan sudah cukup untuk membuat perubahan besar. Selain itu, jangan pernah melewatkan sarapan. Meski hanya berupa oatmeal sederhana dengan buah, sarapan dapat memberikan energi yang cukup untuk memulai hari.

Mengurangi makanan berlemak dan bergula juga membantu menjaga suasana hati tetap stabil. Tidak perlu langsung mengubah semua pola makan sekaligus. Mulailah dengan satu perubahan kecil setiap minggu, seperti menambah porsi sayuran atau mengganti minuman manis dengan air putih.

---

Tidur, Olahraga, dan Makan Sehat: Solusi atau Angan-Angan?

Saya tahu, ada banyak alasan yang membuat kebiasaan ini sulit dilakukan. Perjalanan panjang, beban kerja berat, dan waktu yang terbatas adalah kendala nyata yang kita hadapi. Tetapi, bukankah lebih baik mencoba daripada terus terjebak dalam lingkaran kelelahan?

Ketiga kebiasaan ini memang tidak langsung mengubah hidup Anda dalam semalam. Tetapi, langkah kecil seperti tidur 30 menit lebih awal, berjalan kaki di pagi hari, atau memilih makanan yang lebih sehat dapat membawa perubahan besar dalam jangka panjang.

---

Langkah Kecil, Dampak Besar

Keseimbangan hidup bukanlah tentang sempurna dalam setiap aspek. Ini tentang membuat keputusan kecil yang mendukung kesehatan fisik dan mental Anda, meskipun di tengah tekanan kerja yang berat. Mulailah dari apa yang Anda bisa---tidur lebih teratur, bergerak lebih sering, dan memilih makanan yang lebih sehat.

Fenomena remaja jompo mungkin mencerminkan tantangan hidup kita, tetapi tidak berarti kita harus menyerah. Dengan sedikit usaha setiap hari, kita bisa melawan kelelahan dan menciptakan hidup yang lebih seimbang dan bermakna. Pada akhirnya, perjalanan menuju well-being adalah tentang progres, bukan kesempurnaan. Anda siap memulainya?

"Perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Mulailah hari ini untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda."

Sumber Pustaka: Buku Manage Your Time to Reduce Your Stress karya Rita Emmett

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun