"Menurutmu, tantangan terbesar buat menjaga kebersihan toilet di sekolah itu apa?" tanyaku penasaran.
"Anggaran, pastinya. Banyak sekolah yang nggak punya cukup dana buat merekrut petugas kebersihan khusus toilet. Belum lagi, kesadaran siswa dan guru soal pentingnya kebersihan seringkali rendah," jawabnya.
Aku mengangguk, meski sedikit ragu. "Tapi bukannya kalau semua orang peduli, masalah ini bisa diatasi?"
"Teorinya begitu, tapi praktiknya beda. Contohnya, ada siswa yang terbiasa jorok di rumah, jadi kebiasaan itu terbawa ke sekolah. Guru nggak selalu punya waktu buat mengawasi, apalagi kalau jumlah muridnya ratusan," Diana menjelaskan.
Aku merasa simpati, tapi juga berpikir, "Apa mungkin ini masalah pola pikir yang harus diubah sejak dini?"
Diana mengangguk, seakan membaca pikiranku. "Makanya, penting untuk memberikan edukasi soal kebersihan sejak kecil. Tapi, itu butuh waktu dan kerja sama dari semua pihak."
Sudut Pandang Orangtua
Sebagai orangtua, aku mulai merasa bahwa kebersihan toilet sekolah memang penting. "Jadi, kalau kamu jadi orangtua, kebersihan toilet masuk dalam daftar pertimbangan memilih sekolah?" tanyaku, mencoba menggali lebih jauh.
Diana menghela napas. "Jujur, iya. Kalau toilet aja nggak bersih, aku bakal ragu soal pengelolaan lainnya. Tapi, aku juga sadar, nggak semua sekolah punya fasilitas memadai."
Aku mengangguk pelan, mengingat pengalaman beberapa tahun lalu saat mencari sekolah untuk anakku. Toilet bersih memang jadi nilai tambah, tapi aku tak pernah benar-benar menjadikannya prioritas utama. "Mungkin aku juga salah. Kadang terlalu fokus sama nilai akademis, lupa soal aspek sederhana seperti ini."
Solusi Bersama untuk Toilet yang Lebih Bersih