Sebaliknya, ketika kita gagal mengontrol kata-kata, itu menunjukkan bahwa jiwa kita masih perlu diasah. Kata-kata adalah cermin hati. Jika hati dipenuhi kemarahan, ketidakpuasan, atau kesedihan, itulah yang akan keluar dari mulut kita. Oleh karena itu, menjaga hati tetap tenang dan bersih adalah langkah pertama untuk mengontrol kata-kata.
Pada akhirnya, kekuatan kata adalah cerminan kekuatan jiwa. Menulis dan berbicara bukan hanya soal menyusun kalimat, tetapi tentang bagaimana kita mengolah jiwa, merespons dunia, dan menjaga hubungan spiritual dengan Tuhan. Jika kita mampu mengolah jiwa melalui kata-kata, kita akan menjadi pribadi yang lebih kuat, damai, dan dekat dengan Sang Pencipta.
Kata-kata adalah cerminan jiwa. Jiwa yang baik akan memancarkan kata-kata penuh makna dan kesadaran. Mari kita jaga kata-kata kita sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri, orang lain, dan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H