Mohon tunggu...
yassin krisnanegara
yassin krisnanegara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pembicara Publik / Coach / Pengusaha

Dalam proses belajar untuk berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Usia 40 Tahun: Sebuah Renungan Mendalam

10 September 2024   19:40 Diperbarui: 10 September 2024   20:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Memasuki usia 40 tahun adalah waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi hidup. Apa yang telah dicapai selama ini? Apa tujuan hidup yang belum tercapai? Apakah amal ibadah kita sudah cukup? Evaluasi ini penting untuk menentukan arah hidup ke depannya, mengingat waktu yang tersisa mungkin tidak sebanyak waktu yang telah berlalu.

Dalam evaluasi ini, kita perlu merenungkan hubungan kita dengan Allah, dengan keluarga, dan dengan sesama manusia. Apakah kita sudah menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya? Apakah kita telah berbuat baik kepada orang tua, seperti yang dianjurkan dalam Al-Qur'an? Apakah kita telah memberikan yang terbaik untuk keluarga kita dan membantu orang lain di sekitar kita?

Evaluasi hidup ini juga melibatkan kemampuan untuk menerima bahwa tidak semua tujuan hidup mungkin tercapai. Dalam perjalanan hidup, sering kali ada rencana yang tidak berjalan sesuai harapan. Di usia 40 tahun, seseorang diharapkan telah memiliki kebijaksanaan untuk menerima kenyataan ini dengan lapang dada, serta fokus pada hal-hal yang dapat diubah dan diperbaiki.

Usia 40 tahun juga menandai fase di mana seseorang harus lebih serius mempersiapkan diri menuju akhirat. Dalam Islam, kita diajarkan bahwa kehidupan di dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan yang kekal adalah di akhirat. Oleh karena itu, pada usia ini, seseorang perlu lebih banyak memikirkan bekal apa yang akan dibawa ke akhirat.

Rasulullah SAW bersabda:

"Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya, dan beramallah untuk akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok." (HR. Ibnu Asakir)

Hadis ini memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana kita harus menjalani kehidupan di usia 40 tahun dan seterusnya. Kita harus tetap bekerja dan berusaha untuk kehidupan dunia, tetapi pada saat yang sama, kita harus lebih fokus mempersiapkan amal-amal yang akan menjadi bekal di akhirat.

Usia 40 tahun adalah saat di mana seseorang diharapkan telah menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Rasulullah SAW bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain." (HR. Ahmad)

Pada usia ini, seseorang mungkin telah memiliki banyak pengalaman dan ilmu yang bisa dibagikan kepada generasi berikutnya. Menjadi mentor, guru, atau teladan bagi orang lain adalah salah satu cara untuk memberikan manfaat. Selain itu, membantu orang lain secara finansial, sosial, dan emosional juga merupakan bentuk amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya, bahkan setelah kita meninggal dunia.

Memaknai usia 40 tahun dalam perspektif Islam memberikan kita pandangan bahwa usia ini adalah saat yang tepat untuk melakukan introspeksi, memperbaiki diri, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Usia ini adalah momen penting untuk lebih bersyukur, meningkatkan amal ibadah, dan mempersiapkan bekal untuk akhirat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun