Salah satu isi dari Tri Darma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) merupakan bentuk kegiatan nyata dalam rangka mengaplikasikan salah satu isi Tri Darma perguruan tinggi tersebut. KKM yang diadakan oleh Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang bertujuan untuk membuat program-program unggulan yang nantinya akan melibatkan para mahasiswa agar dapat berbaur dengan masyarakat, harapan dari program-program yang telah dibuat yaitu dapat membantu pembangunan daerah-daerah di Indonesia. Namun pelaksanaan KKM kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena adanya Covid-19, aktifitas masyrakat dan sekolah cukup terbatas, walaupun dengan keadaan yang terbatas, kegaiatan KKM harus terus berjalan. KKM ini tentu akan menguntungkan kedua belah pihak yaitu masyarakata dan mahasiswa, bagi masyarakat yang tinggal di lokasi pelakasanaan KKM akan banyak mendapatkan bantuan dan pembelajaran baru yang relevan dengan perkembangan zaman, seperti sosialisi, pengajaran di sekolah serta TPQ setempat dan lain-lain. Sedangkan keuntungan untuk mahasiswa yaitu dapat mengimplementasikan ilmu-ilmu atau teori-teori yang didapat di bangku perkuliahan pada kehidupan nyata.Â
KKM DR. Ampeldento kelompok Ampeldento  memiliki banyak program-program unggul, salah satunya adalah pengabdian dan pengembangan TPQ yang dinaungi oleh devisi keagamaan. Pada kegiatan ini, para Mahasiswa berperan aktif mengajar dan mengembangkan TPQ Desa Ampeldento. TPQ memiliki peran penting untuk menciptakan generasi Islam yang qur'ani, membentuk karakter anak sejak dini untuk cinta Al-qur'an dan untuk mengenal Islam melalui Al-qur'an. Demi menunjang pembelajaran TPQ, selain belajar membaca Al-qur'an juga di sampaikan materi Sirah Rasulullah SAW. Seiring perkembangan zaman, metode pengajaran TPQ juga harus berkembang supaya tidak monoton, karena terkadang para peserta didik TPQ memiliki titik jenuh jika setiap hari hanya mendapatkan pembelajaran Al-qur'an, sehingga kami berinisiatif untuk mengkombinasikan belajar Al-qu'an dengan  pembelajaran Sirah Rasulullah SAW dalam TPQ.Â
Sejarah kehidupan Nabi SAW juga merupakan salah satu aspek penting, untuk memahami ayat-ayat yang ada di dalam Al-qur'an. Al-qur'an yang merupakan mukjizat terbesar Nabi SAW, dan didalamnya banyak ayat yang multi tafsir. Baru bisa ditafsirkan dan dijelaskan maksudnya, setelah melihat peristiwa-peristiwa yang pernah dialami oleh Raulullah SAW. Hal ini dapat memanamkan jiwa cinta Rasul dan cinta Al-qur'an sejak dini. Kajian terhadap sejarah kehidupan Nabi SAW guna mengetahui banyaknya peradaban, kebudayaan dan ilmu pengetahuan Islam yang benar. Baik itu yang menyangkut aqidah, hukum maupun akhlak. Terlebih lagi di era sekarang ini, banyak sekali generasi muda yang kurang memahami sejarah Rasulullah SAW karena lebih tertarik dengan kisah-kisah tokoh Non-muslim, mereka banyak mengidolakan Artis-artis korea dari pada lebih mengenal Rasulullah SAW.
Kegiatan pemberian pelajaran Sirah Rasulullah SAW ini dilakukan setiap satu minggu sekali di hari terakhir pelaksanaan TPQ, sejauh pelaksanaan yang terlaksana, para peserta didik TPQ sangat antusias dan bersemangat. Karena dalam pembelajaran para peserta didik disuguhkan dengan video-video yang menarik berupa animasi yang sangat digemari oleh anak-anak. Dalam mengajarkan sejarah Rasulullah SAW haruslah dikemas semenarik mungkin, supaya peserta didik menyerap ilmu dengan baik dan tidak mudah bosan, sehingga  harus menggunakan metode yang tepat. Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode belajar sambil bermain diterapkan dalam pembelajaran Sirah Rasulullah SAW, yaitu dengan pertanyaan berhadiah "Reward" berupa kuis, yang mana di akhir penyampaian materi peserta didik diminta untuk aktif bertanya maupun menjawab pertanyaan terkait materi, apabila menjawab dengan tepat maka akan mendapatkan "Reward" berupa stiker bintang juga hadiah kecil, Reward adalah bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang dalam aktivitas tertentu. Pemberian penghargaan ini baik dilakukan karena dapat mendorong dan memberi motivasi kepada siswa untuk lebih berprestasi.
Kegiatan Reward ini sangat efektif dilakukan dalam rangka menumbuhkan jiwa kompetitif dan bersemangat dalam belajar. Karena bagi anak usia dini belajar sambil bermain dan mendapatkan penghargaan memiliki banyak manfaat yaitu pertama sebagai pendeteksi perasaan juga perkembangan emosi, karena dengan bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang positif. Kedua, keterampilan berfikir, yang mana dengan bermain, tentu dapat jadi sarana menyediakan kerangka kerja anak untuk mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan. Ketiga, menetralisir rasa malu khusunya ketika harus tampil di muka umum. Keempat, belajar sambil bermain dan mendapatjan Reward bisa menumbuhkan jalinan keakraban pada anak-anak didik, mereka akan aktif dan berbaur dengan yang lain. Dengan Reward akan menumbuhkan daya saing antar peserta didik, dengan mengadakan quiz (tebak pertanyaan secara lisan) juga membangun jiwa berani untuk mengemukakan pendapat.
Pembelajaran kompetitif mampu memotivasi peserta didik untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki. Jiwa kompetitif ini perlu ditumbuhkan sejak dini, agar anak-anak siap menghadapi persaingan yang begitu ketat di zaman sekarang, serta melatih anak didik agar semakin mampu bersikap bijak dalam menyikapi kekalahan dan juga kemenangan. Sehingga saat anak mengalami kekalahan atau kegagalan, ia justru akan semakin terpacu untuk menjadi lebih baik, dan saat anak mengalami kemenangan, ia tidak takabur, namun justru menjadi faktor penyemangat untuk mencapai prestasi yang lebih baik lagi. Sehingga metode Reward ini sangat cocok digunakan untuk pembelajaran Sirah Rasulullah SAW, demi menggapai tujuan supaya peserta didik cinta Rasul dan cinta Al-qur'an.
Dalam suatu pembahasan disampaikan bahwa generasi muda Islam di zaman keemasannya merupakan generasi terbaik yaitu di zaman para salafus shalih. Para orang tua dan pendidik sangatlah memperhatikan sejarah Islam, mereka mengajarkan dan membacakan sejarah Islam kepada anak-anak mereka. Mereka perkenalkan para pahlawan Islam sebagai sosok yang harus diteladani dan dikagumi. Karena urgensi sejarah Islam tersebut maka mereka mengajarkan sejarah Islam sebagaimana mereka mengajarkan Al-qur'an kepada anak-anak mereka. 'Ali bin Husain bin 'Ali bin Abi Thalib (dikenal dengan nama Zainul 'Abidin) berkata,
"Dulu kami diajarkan tentang (sejarah) peperangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagaimana Al-Qur'an diajarkan kepada kami" [1. Al-Jaami' li Akhlaaqir Raawi 2/195, Maktabah Al-Ma'arif, Riyadh, 1430 H, Asy Syamilah].