Jumat 17 April pukul 06.30 pagi waktu Indonesia bagian barat, bisa jadi merupakan hari bersejarah yang tidak akan terlupakan bagi mahasiswa NTB, khususnya Mahasiswa Bima-Dompu. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, disela kesibukannya menghadapi Corona di Jawa Tengah menyempatkan diri untuk mengunjungi satu per satu asrama mahasiswa luar daerah yang berada di Kota Semarang.
Hari Jumat pagi tersebut, giliran asrama Mahasiswa Bima-Dompu, yang sekaligus dijadikan sebagai sekretariat Ikatan Silaturahmi Mahasiswa NTB (ISMA NTB), berlokasi di Jalan Bendan Duwur, Kecamatan Gajah Mungkur, tak jauh dari Gedung Akademi Pelayaran Indonesia (Akpelni) dan Universitas Soegijapranata Semarang (Unika).
Ganjar Pranowo ditemani beberapa orang stafnya dengan bersepeda mendatangi Asrama Bima-Dompu yang disambut oleh ketua ISMA NTB, Sdr. Junaedin yang biasa di sapa Bang Brewo, mahasiswa asal Kabupaten Bima yang kini sedang mengambil program magister di Universitas Negeri Semarang (Unnes) jurusan Ilmu Ekonomi.
Ditemui secara terpisah, Junaedin membenarkan kunjungan Gubernur Ganjar Pranowo yang sempat membuatnya kaget dan gugup karena orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut bahkan tidak mengabarkan sama sekali terkait kunjungan 'blusukannya' ke asrama :
"...seperti biasa setelah sholat shubuh, saya dan teman-teman di asrama biasanya menyeduh kopi, tiba-tiba di lantai bawah terdengar ucapan salam dari, ternyata pak Ganjar dan stafnya sudah di depan pintu, kami bahkan tidak sempat merapikan asrama, imbuh Junaedin melalui wawancara telepon".
Setelah berfoto bersama di depan asrama, dengan pose physical distancing, Gubernur Ganjar Pranowo memasuki asrama dan langsung mengecek sendiri kondisi dan keadaan asrama sambal terus menanyakan kondisi mahasiswa Bima-Dompu di Semarang. Dengan memakai kaos bertagar #Nomudik, Gubernur Jawa Tengah tersebut sampai masuk ke area dapur untuk meninjau secara langsung kondisi logistik mahasiswa, sampai membuka tudung penyimpanan beras sambil berkomentar : "Loh sisa berasmu tinggal segini mas..." .
Pada kesempatan tersebut Ganjar Pranowo juga berdiskusi dengan ketua Isma terkait status asrama. Tanpa malu-malu ketua Isma menyampaikan bahwa Mahasiswa NTB, khususnya Mahasiswa Bima-Dompu di Kota Semarang tidak mendapat bantuan asrama dari pemerintah daerah padahal jumlah mahasiswa S1, S2 dan S3 yang tersebar di Undip dan Unnes serta beberapa universitas swasta lainnya terhitung cukup banyak, mencapai ratusan mahasiswa.
Selesai memastikan kondisi logisitk di area dapur, Ganjar Pranowo mengatakan kepada stafnya untuk mendata kebutuhan logistik yang dibutuhkan oleh Mahasiswa Bima-Dompu beberapa hari ke depan. Pak Ganjar juga terus berpesan kepada Mahasiswa Bima-Dompu agar mudik tahun ini ditunda demi memutus mata rantai transmisi Corona mengingat Jawa Tengah khususnya Kota Semarang telah dinyatakan berada dalam zona merah Covid-19.
Di akhir Pak Ganjar juga menyampaikan kekagumannya atas daya juang mahasiswa Bima-Dompu di Kota Semarang. Dalam video amatir dari kamera ponsel ketua ISMA NTB, terlihat Pak Ganjar juga menyapa Gubernur NTB Zulkieflimansyah, beliau menyampaikan bahwa mahasiswa NTB di Semarang baik-baik saja dan dalam pantauan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Rangkain kunjungan tersebu juga dapat dipantau via akun instagram official Ganjar_Pranowo.
Tak lama berselang setelah kunjungan tersebut, kiriman logistik berupa sembako rupanya benar-benar langsung dikirim hari itu juga. Junaedin, via kontak Whatssap mengirimkan gambar berupa sembako yang telah tiba di asrama Mahasiswa Bima-Dompu.
