Mohon tunggu...
Yasser Amrul
Yasser Amrul Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia biasa

bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Perkotaan Menurut Pandangan Emile Durkheim

8 Juli 2021   14:50 Diperbarui: 8 Juli 2021   15:13 2698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Durkheim mengatakan bahwa masyarakat merupakan hasil dari sebuah kebersamaan yang disebut dengan solidaritas sosial, yaitu satu keadaan hubungan antara individu dengan individu atau kelompok dengan kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. 

Perubahan dalam pembagian kerja memiliki implikasi yang sangat besar bagi struktur masyarakat. Durkheim sangat tertarik dengan perubahan cara dimana solidaritas sosial terbentuk, dengan kata lain, perubahan cara-cara masyarakat bertahan dan bagaimana anggotanya melihat diri mereka sebagai bagian yang utuh. Untuk menyimpulkan perbedaan ini, Durkheim membagi solidaritas sosial menjadi dua, yaitu solidaritas mekanis dan organis.

Menurut Emile Durkheim, masyarakat perkotaan tertuju pada sebuah solidaritas, dimana solidaritas masyarakat perkotaan (gesellschaft), menurutnya, berbeda dengan masyarakat pedesaan (gemeinschaf) karena masyarakat kota dikategorikan masyarakat yang memiliki solidaritas organik. Pada masyarakat perkotaan, berlaku hukum restitutif yang menghendaki para pelanggar untuk memberikan ganti rugi atas kesejahteraan mereka.

Dari sinilah, masyarakat kota bisa dipahami sebagai masyarakat yang memiliki solidaritas kolektif rendah, karena masyarakat kota yang notabene sebagai masyarakat pendatang, berbeda dengan masyarakat pedesaan yang relatif dominan sebagai masyarakat asli dan memiliki solidaritas yang kuat atau solidaritas mekanik, saling bahu membahu, gotong royong dengan menerapkan slogan “berat sama dipikul ringan sama dijinjing”. Pekerjaan yang berat sekalipun apabila dilakukan secara Bersama - sama akan terasa ringan. Itulah masyarakat kota dalam pandangan Durkheim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun