Mohon tunggu...
yasser fauzan
yasser fauzan Mohon Tunggu... Nelayan - Nelayan

Botak, senang baca, belajar nulis dan masih "timbul tenggelam"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kawan Lama di Makasar (Sekedar Bercerita-Habis)

30 Desember 2009   15:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:42 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya yaking Tuhang tidak tersinggung ji, karena sejak anakku pun belum lahir, Tuahang kasi ijing ji untuk ku nikahi Senna" jawab teman ku itu, masih dengan dialek makassarnya yang kelebihan vitamin "G".

"Dulu waktu ku kuliah di IAIN, Bapaknya Inna ini langganan ku, dia baek, suka membantu. Dia juga selalu bantu mengetik kalau terlalu banyak tugas kuliah" Senna istri kawan ku itu menambahkan

"Waduh, ternyata saya juga punya andil" kata ku dalam hati. Soalnya yang mengajari kawan ku ini  mengetik menggunakan komputer adalah saya.

"Hehehe.. utang budi lo bro" masih dalam hati.

"Karena selalu sama-sama dan yang saya liat dia juga selalu ikhlas kalau menolong siapa pun, akhirnya saya senang sama *bapaknya" lanjut Senna.

"Nah, pas waktu ku lamar pertama, orang tua na Senna menolak" sergap kawan ku.

"Mereka minta uang panaik (mahar) 50 juta, mahal sekali to" lanjutnya dan menurut saya sama sekali tidak nyambung dengan pertanyaan ku.

"Apa lagi saya cuma lulusang SMA, tukang becak anak pensiunang tentara ji kasiang, dari mana bisa ku dapat uang banyak begitu" keluh kawan ku itu.

Tiba-tiba Senna berdiri dan meninggalkan kami tanpa pamit karena mendengarkan tangisan Inna anak mereka dari ruang tengah rumahnya. Saya pun maklum.

"oo.. jadi karena itu daeng berani menghamili Senna kah?" tanya ku, ikut-ikutan terjebak dengan penjelasan panjang lebar mereka yang gak nyambung dengan pertanyaan ku yang sedari tadi.

Kawan ku itu cuma mengangguk pertanda meng-iya-kan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun