Karena bayi tersebut datang dari persik, maka dinamakanlah dia Momotarou. Momotarou dirawat dengan baik dan tumbuh besar dengan sangat cepat menjadi laki-laki yang kuat dan perkasa.
  Apapun yang diberitahukan padanya, langsung diingat olehnya. Momotarou juga selalu membantu orang tuanya dengan tekun. Sang nenek dan kakek jadi semakin menyayangi anaknya yang rajin itu.
  Disaat yang sama, para pasukan iblis datang dan menyerang desa lain. Mendengar berita tersebut, Momotarou berniat untuk mengusir mereka sebelum para iblis menyerang keluarganya.
  Tentu saja, kedua orang tuanya menolak permintaan anak kesayangannya. Namun, Momotarou sudah membulatkan tekadnya dan meminta kepada sang nenek untuk membuatkannya kibidango terenak di Jepang.
  Momotarou tidak ingin mendengarkan kekhawatiran orang tuanya, sampai akhirnya, sang kakek dan nenek menyerah.
  Sang nenek membuatkannya kibidango yang jika dimakan, akan memberikan Momotarou kekuatan setara dengan 100 orang. Sang kakek memberikannya kimono baru dan membuatkan bendera untuk Momotarou.
  Dengan ikat kepala serta pedang katana di pinggangnya, Momotarou terlihat seperti anak muda yang gagah dan sangat kuat.
  Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Momotarou menulai perjalanannya menuju Pulau Iblis (Onigashima).
  Sesampainya Ia di pinggir desa, Momotarou bertemu dengan seekor anjing. Anjing tersebut meminta satu kibidango dan sebagai gantinya, anjing itu akan ikut Momotarou melawan iblis. Momotarou setuju dan memberikan kibidangonya kepada anjing tersebut.Â
  Ketika Momotarou melanjutkan perjalanannya, dia bertemu dengan monyet di kaki gunung dan dengan burung pegar di dalam gunung. Keduanya meminta kibidango dengan imbalan sama seperti sang anjing.
  Momotarou setuju dan demikian, Ia sekarang memiliki tiga teman dalam perjalanannya menuju Pulau Iblis.