Mohon tunggu...
Trip Pilihan

4 Hari di Kota Cirebon

19 Mei 2018   20:26 Diperbarui: 24 Mei 2018   13:23 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis, 3 Mei 2018 rombongan ATVI Hunting Fotografi bersiap-siap untuk berangkat ke Cirebon, dengan menggunakan transportasi kereta eksekutif. Malam sebelum berangkat ke Cirebon rasanya sangat tegang dan tidak sabar menunggu datangnya pagi hari.

Pagi hari pun tiba, tibalah saatnya untuk bersiap-siap menuju ke Stasiun Gambir. Jalanan masih sepi karena berangkat ke stasiun matahari belum menampakkan diri. Sampailah distasiun, sampai di sana langsung disambut teman-teman yang sudah duluan datang. Kemudian semua berkumpul di lobby untuk diberi pengarahan dan dibagikan tiket kereta satu-persatu.

Selesai pengarahan, naik ke atas untuk memasuki gerbong kereta yang sudah ditentukan. Kemudian  menuju ke kursi masing-masing yang sudah ditentukan oleh panitia. Barang semua sudah tertata rapi kemudian keretapun mulai berjalan menuju ke kota tujuan Cirebon.

Banyak aktivitas yang dilakukan di dalam kereta untuk menghilangkan suntuk selama perjalanan. Mulai dari bercanda bersama teman sebangku, menikmati pemandangan selama perjalanan, jalan-jalan di gerbong kereta, memotret keindahan sekitar dari dalam gerbong kereta, dan masih banyak lagi aktivitas mereka selama perjalanan.

Hingga tak terasa kota Cirebon sudah ada di depan mata. Sampai di sana terdapat 4 bus pariwisata yang siap menghantarkan ketempat-tempat yang sudah ditentukan. Setelah semua naik ke bus masing-masing langsung saja bus menuju ke tempat pertama yaitu Taman Budaya Hati Tersuci.

Di bus banyak teriakan-teriakan "panas pak, ac nyalain". Padahal saat itu ac sudah dalam keadaan menyala, entah karena kurang dingin ac nya atau karena memang cuacanya yang terlalu panas. Rasa lapar datang menghampiri, tetapi sampai di Taman Budaya Hati Tersuci disambut dengan Nasi jamblang. Perut yang sudah lapar pun membawa kita untuk segera menyantap makanan khas dari daerah tersebut.

Nasi jamblang adalah nasi yang dibungkus dengan daun jati. Dan dilengkapi dengan lauk pauk seperti tempe, telur dadar, sambal cabai dan lain-lain. Kenapa harus dengan daun jati untuk membungkus nasi jamblang, karena daun jati memiliki bau aroma yang khas selain itu agar nasi tidak cepat basi. Perut sudah terisi, waktunya melanjutkan kegiatan untuk motret lingkungan Taman Budaya Hati Tersuci.

 Usai sudah semua kegiatan di Taman Budaya Hati Tersuci waktunya melanjutkan perjalanan menuju Keraton Kesepuhan. Didekat Keraton Kesepuhan terdapat masjid Sang Cipta Rasa dimana besok kembali kesini lagi untuk melaksanakan solat jumat di masjid tersebut bagi yang menjalankan. Keraton Kesepuhan ini masih sering digunakan untuk acara-acara ritual penting.

Cuaca yang panas tidak menyurutkan semangat untuk terus mengeksplore Keraton Kesepuhan yang memiliki banyak sejarah didalam nya. Belum sempat mendapatkan foto yang sesuai harapan tapi perjalanan harus dilanjutkan kembali. Ingin protes tapi itu sudah ketentuan karena masih banyak tempat yang harus dikunjungi. Perjalanan pun dilanjutkan kembali menuju ke Desa Gerabah Sitiwinangun.

Ketika sudah hampir sampai bis berhenti di pinggir jalan karena ragu-ragu apakah itu jalannya atau bukan. Pihak travel pun menelpon pihak yang ada di Desa sitiwinangun. Akhirnya ada bapak polisi datang dan siap mengawal sampai tujuan. Bapak camat, Pak Lurah serta pejabat setempat menyambut dengan ramah kedatangan kami.

Sebelum mengeksplor desa Gerabah Sitiwinangun ada acara sambutan dan penjelasan singkat tentang desa Gerabah Sitiwinangun. Sangat disesalkan karena sampai di sana sudah sepi dari kegiatan pembuatan Gerabah. Kata pendamping perjalanan yang asli masyarakat daerah tersebut kalau ingin melihat proses pembakaran Gerabah harusnya datang lebih awal.

Setelah puas berkeliling dan mendapatkan foto yang diinginkan, berkumpul kembali ketempat pertama datang untuk foto bareng bersama Bapak Camat, Pak Lurah serta pejabat setempat. Kembali ke bis perjalanan pun dilanjutkan kembali menuju kota untuk makan malam.

Setelah perut terisi rombongan kembali ke hotel untuk beristirahat. Setelah seharian melakukan perjalanan dan besok pun masih banyak perjalanan yang harus dilalui, malam pun menenggelamkan ke alam mimpi.

Baru ingin menikmati mimpi alarm hotel berbunyi yang cukup menggangu. Yang menandakan harus bangun untuk siap-siap dan makan pagi biar kuat menjalani aktivitas-aktivitas hari ini. Ada insiden kecil "gelas pecah", ketika ingin gosok gigi. Selesai makan pagi berkumpul di bis masing-masing perjalanan pun di mulai kembali.

Tujuan pertama pagi ini menuju ke Pusat Batik Trusmi. Produk  khas Cirebon Batik Trusmi ini memiliki keunikan, keindahan, motif yang berbeda dengan batik lain di Indonesia.  Banyak yang dapat di eksplore di Pusat Batik Trusmi. Dari proses pembuatan batik, hasil karya mereka, dan proses jual beli masyarakat se tempat.

Puas di sana menuju kembali ke pusat kota dan ke Stasiun Besar untuk memotret segala aktivitas masyarakat. Waktu sudah memanggil untuk melaksanakan solat jum'at, akhirnya bus membawa rombongan kembali ke tempat yang kemaren yakni Keraton Kesepuhan yang didekatnya terdapat Masjid Sang cipta Rasa.

Selesai solat jumat berkumpul kembali ke bis masing-masing untuk melanjutkan perjalanan menuju Kampung Bondet. Sepanjang perjalanan panitia membagikan sebuah kotak berwarna putih yang ternyata isinya nasi. Tempat yang istimewa untuk makan siang kali ini yakni didalam bus yang sedang berjalan. Karena bis tidak bisa menuju langsung ke kampung Bondet, perjalanan pun dilanjutkan dengan jalan kaki sejauh kurang lebih 3 km.

Panas, capek, ditambah harus jalan sejauh itu rasanya ingin mengeluh. Tapi anak Broadcaster tidak boleh mengeluh anak Broadcaster harus kuat secara fisik maupun mental. Sampai disana sempat bingung apa yang mau di foto karena masih sepi belum ada kegiatan oleh para nelayan.

Selang beberapa menit kapal yang lumayan besar datang membawa hasil tangkapan mereka, di situlah aktivitas para nelayan mulai ramai. Waktu di kampung Bondet sudah habis, kemudian semua kembali ke bis untuk melanjutkan perjalanan.

Bis berjalan menuju ke rumah makan di Green Eastern Resto. Selesai makan ada sedikit pengumuman. Bahwa kegiatan motret pertunjukan Tari Topeng di Keraton Kanoman di tiadakan untuk malam ini, tapi diganti untuk hari berikutnya. Karena besok harus bangun pagi-pagi buta untuk bersiap-siap memburu sunrise di pantai Kejawanan.

Kembali ke hotel kasurpun sudah menunggu untuk menghanyutkan rasa lelah setelah seharian melakukan petualangan yang cukup melelahkan. Rasanya baru ingin memejamkan mata namun Alarm hotel sudah berbunyi yang melupakan mimpi-mimpi semalam untuk segera bersiap-siap berburu sunrise di Pantai Kejawanan.

Indahnya Pantai Kejawanan telah mengusir rasa kantuk yang menyelimuti. Terdapat kapal-kapal besar yang di parkir di Dermaga setelah semalam dipakai oleh para nelayan untuk mencari buruan di laut. Tapi sayang sunrise yang diharapkan tidak kunjung hadir karena tertutup oleh awan. Kembali ke hotel dengan sedikit lesu karena tidak mendapatkan apa yang diharapkan.

Kembali ke hotel untuk bersiap-siap melanjutkan perjalanan menuju Situs Purbakala Cipari Kuningan. Perjalanan yang cukup jauh memberikan waktu sejenak untuk melanjutkan mimpi semalam yang terpotong oleh alarm hotel. Keindahan bentuk batu yang muncul disekitar situs membangun kesan batu besar, cahaya siang membangun detil bebatuan  dan sekitar dengan cahaya luar. Seakan memanggil untuk difoto keindahannya.

Perjalanan dilanjutkan kembali, kali ini menuju Linggarjati. Terdapat banyak peninggalan-peninggalan pada waktu perjanjian kesepakatan Linggarjati. Selesai dari Linggarjati kembali ke kota Cirebon. Ditengah perjalanan mampir di rumah makan di kawasan kelapa manis untuk mengisi perut yang sudah kosong.

Sudah selesai makan kemudian melanjutkan kembali perjalanan memburu oleh-oleh khas Cirebon. Seperti Batik Cirebon, Terasi Cirebon, Sirup Tjampoly, Tape Ketan Daun Jambu, Kerupuk Melarat, Kerupuk Udang, Serabi Cirebon, Rengginang Cirebon, dan masih banyak lagi di pusat oleh-oleh Cirebon. Nasi belum juga turun tapi sudah dibawa lagi ke rumah makan. Tetapi tetap saja masih habis banyak.

Karena makanan kali ini benar-benar enak. Selesai makan berangkat ke Keraton Kanoman untuk menikmati sajian tarian Topeng. Sulit untuk mendapatkan foto yang bagus karena pencahayaannya yang hanya menggunakan obor.

Selesai dari Keraton Kanoman berarti telah berakhir sudah semua petualangan hari ketiga di Cirebon, dan besoknya adalah hari terakhir ATVI Hunting berada di Cirebon. Karena malam ini malam terakhir di Cirebon rasanya ingin memuaskan malam terkhir dengan jalan-jalan disekitar alun-alun Cirebon, karena kebetulan malam itu malam minggu.

Rasa capek karena seharian penuh dari pagi-pagi buta yang harus sudah berada di pantai Kejawanan hingga malam yang harus memotret tarian topeng dimana cara pengambilan foto yang sulit karena kurang cahaya. Menuntut untuk istirahat,karena mata juga sudah tidak dapat ditahan lagi untuk diistirahatkan. Terbangun dari tidur ternyata hari sudah pagi. Mandi kemudian bersiap-siap untuk sarapan pagi dan chek out dari hotel. Perjalanan terakhir di kota Cirebon diawali dari hunting Car free day, kebetulan didepan hotel sedang ada acara car free day. 

Dilanjut menuju ke Goa Sunyaragi, terakhir sebelum menuju ke stasiun mampir dulu ke makanan khas Cirebon yakni Empal Gentong. Rasa senang dan sedih menyelimuti di saat ingin pulang ke Jakarta. Senang karena bentar lagi akan kembali ke Jakarta. Sedih karena banyak kenangan keseruan kami selama di Cirebon.

Terimakasih kedai travel telah membawa kami ketempat-tempat yang indah di Cirebon dan Kuningan. Terimaksih Cirebon Kuningan telah mempersembahkan keindahan dan keramahan kalian. Ini semua akan menjadi memori yang indah untuk kami semua selama berada di Cirebon. Sampai jumpa kembali Cirebon semoga keindahan kalian tetap terjaga bahkan nanti kalau main kesana lagi tambah keren kotanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun