Mohon tunggu...
Yasni Herti
Yasni Herti Mohon Tunggu... Lainnya - Community Development Specialist

Ordinary Person

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Nilai Historis dan Potensi Wisata Kelas Dunia sungai Batang Kuantan

24 November 2022   10:54 Diperbarui: 28 Agustus 2023   10:05 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Image Source: portalbuana.com

Dalam berbagai catatan sejarah disebutkan bahwa pembangunan rel ini diperkirakan selesai pada 15 Agustus 1945. Akan tetapi, lokomotif dan gerbong tersebut belum sempat digunakan untuk mengangkut batubara karena Jepang telah kalah dalam perang melawan sekutu. Peristiwa memilukan ini dibuktikan dengan penemuan lokomotif uap yang sekarang berada di Silukah, desa Durian Gadang dan di Provinsi Riau.  

Keindahan Alam Sungai Batang Kuantan

Tak hanya menyimpan catatan sejarah, Sungai Batang Kuantan juga menyajikan keindahan alam yang mempesona. . Saat ini, Batang Kuantan berada dalam komplek Geopark Silokek yang telah ditetapkan sebagai geopark nasional pada tahun 2018. Aliran Sungai Batang Kuantan menyuguhkan pemandangan tebing karts yang sudah berusia sekitar 300 tahun dan melewati 3 era dalam skala geologi. Oleh sebab itu, kawasan ini sering dikunjungi oleh peneliti dan akademisi untuk melakukan berbagai penelitian. Tak hanya itu, Batang Kuantan juga memiliki beberapa spot wisata lain yang menarik, diantaranya Tebing Batu Karang yang menjadi spot favorit untuk melakukan olahraga panjat tebing, air terjun Batang Tano serta gua-gua atau ngalau yang menyajikan hamparan stalaktik dan stalakmik yang memukau.

Batang Kuantan memiliki arus yang sangat deras. Curam dan derasnya arus Batang Kuantan menjadikan sungai ini sebagai tempat favorit bagi pencinta olahraga ekstrim arung jeram. Jeram-jeram yang terdapat di Batang Kuantan dikelompokkan dalam kategori tingkat III karena memiliki jeram yang sangat menantang. Maka tidak mengherankan, Sungai Batang Kuantan terpilih sebagai tempat penyelenggaraan ajang Piala Dunia Arung Jeram tahun 2019, dengan diselenggarakannya Silokek Geofest Rafting World Cup 2019.

Kekayaan Budaya Sungai Batang Kuantan

Tak hanya itu, Sungai Batang Kuantan juga kaya akan peninggalan budaya. Beberapa peninggalan budaya yang ada adalah Tari Dulang Ameh dari Nagari Silokek, Silek Podang dan Talempong Kayu dari Nagari Durian Gadang. Tari Dulang Ameh menggambarkan masyarakat Silokek pada zaman dulu sebagai pendulang emas untuk memenuhi kebutuhan. Talempong Kayu merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari kayu khusus. Saat ini Talempong Kayu dimainkan dalam upacara adat di Nagari Durian Gadang dan juga sebagai musik pengiring tradisi adat, salah satunya kesenian Silek Podang.  Silek Podang (Silat Pedang) merupakan salah satu aliran silat khas yang berasal dari Durian Gadang. Dulunya aliran silat ini merupakan aliran silat para raja. Kesenian ini dimainkan oleh dua pesilat yang memegang pedang.

Batang Kuantan yang kaya sejarah, budaya dan keindahan alam yang memukau memiliki potensi wisata yang sangat besar. Penyelenggaraan Silokek Geofest Rafting World Cup 2019 di sungai Batang Kuantan menjadi bukti bahwa keperkasaan dan pesona Batang Kuantan tidak berkurang sedikitpun. Oleh karena itu, pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sijunjung perlu melakukan promosi khusus terkait dengan Sungai Batang Kuantan, agar sejarah dan potensi wisata yang ada di sungai ini tidak terlupakan. Sehingga, Batang Kuantan dengan segala keindahan alam, kekayaan budaya dan sejarah yang dikandungnya akan kembali mencetak sejarah baru, tidak hanya bagi Sijunjung tapi juga bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun