Mohon tunggu...
Yasmin N Sirait
Yasmin N Sirait Mohon Tunggu... Penulis - yasminsirait

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kecanduan Game Online Berdampak bagi Kesehatan

15 Desember 2019   11:32 Diperbarui: 20 Desember 2019   03:22 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi sekarang ini tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan game online. Dari anak-anak hingga orang dewasa dan para orangtua pasti tau apa itu game online. Game Online adalah permainan yang dimainkan dengan gadget ataupun lainnya, seperti komputer dan laptop menggunakan jaringan online.

Game Online memberikan keuntungan bagi beberapa orang, misalnya seperti diadakannya perlombaan atau turnamen game online. Bagi yang menang akan mendapatkan hadiah uang tunai, dan bagi yang tidak menang akan mendapatkan sertifikat dimana sertifikat tersebut nantinya dapat digunakan dalam turnamen di  waktu lain yang menggunakan persyaratan sertifikat.

Pihak yang mengadakan perlombaan atau turnamen pun akan mendapatkan keuntungan dari orang-orang yang mendaftarkan diri untuk mengikuti perlombaan tersebut, terutama pendaftaran berbayar. Namun di sisi lain, jika terlalu sering bermain game tentu saja tidak baik, sama seperti halnya apapun yang berlebihan tentunya tidak baik.

Sudah pasti banyak hal negatif yang terjadi akibat game online, salah satunya adalah kecanduan. Kecanduan game online ini sangatlah tidak baik. Orang yang kecanduan bermain game online akan menjadi lupa waktu. Dia hanya akan menyibukkan hari-harinya dengan bermain game.

Menurut Susanto dalam jurnal Universitas Nusantara PGRI Kediri, kecanduan game secara berlebihan disebut Game Addiction. Game Addiction artinya seorang anak-anak tidak ada hal lain yang ingin atau yang dapat dikerjakan selain bermain game dan seolah-olah game adalah hidupnya.

Saat ini sangat banyak anak-anak terkhususnya para pelajar atau remaja yang kecanduan game online. Beberapa orangtua juga menjadi sering bermain game online karena melihat banyaknya orang yang bermain game disekitarnya. 

Disini, penulis lebih menekankan para remaja yang sekarang lebih menyibukkan diri dengan game online daripada belajar. Tentu saja itu bukan hal yang baik. Seharusnya para remaja sekarang lebih mengutamakan pelajaran daripada menyibukkan diri dengan game. Orang yang baru mengetahui apa itu game online pasti akan memiliki rasa ingin tau yang tinggi tentang game tersebut. Hal tersebutlah yang membuat semakin banyak orang kecanduan dengan game online.

Bermain game online dalam waktu lama hingga berjam-jam akan berdampak pada kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Mata kita akan menjadi lelah jika terlalu lama bermain game online, karena ketika bermain game mata kita terasa seperti dipaksa agar terus menatap layar. Kecanduan game online juga menyebabkan pola makan dan istirahat kita menjadi tidak teratur karena terlalu fokus dengan game.

Selain itu, kita juga akan terkena radiasi dari perangkat hp atau komputer jika terlalu lama bermain game. Kita juga dapat menjadi orang yang tidak menghiraukan lingkungan sekitar jika kecanduan bermain game, karena lebih banyaknya waktu yang dihabiskan hanya untuk bermain game daripada berinteraksi dengan orang lain, terutama keluarga.

Menghabiskan uang hanya untuk membeli game online juga banyak terjadi di kalangan remaja. Demi membeli sebuah game online atau sebuah item dalam game online, mereka rela tidak jajan dan tidak makan.

Bahkan jika sudah sangat kecanduan, ada saja orang yang nekat mencuri uang orang lain ketika uangnya sudah habis untuk membeli game online. Seperti yang penulis kutip dari makassar.sindonews.com, pada Rabu, 11 September 2019, akibat kecanduan game online, seorang remaja sampai 13 kali mencuri di rumah tetangganya hanya untuk membeli voucher game online. 

Penulis mewawancarai seorang remaja SMA berumur 16 tahun yang sering bermain game online di Warung Internet (Warnet). Remaja tersebut mengatakan bahwa sudah bermain game online sejak masih kelas 3 SD. Dulunya, ia menghabiskan waktu setidaknya 3 jam untuk bermain game, namun semakin lama waktunya semakin bertambah menjadi 5 jam, bahkan lebih. Waktu yang sering digunakannya untuk bermain game adalah sore hari sampai begadang pukul 3 pagi. Menurutnya, game online lebih menyenangkan jika dimainkan secara berkelompok daripada secara individu. Remaja itu juga mengatakan ia akan bosan jika tidak bermain game dan tidak tau harus melakukan aktifitas apa selain bermain game.

Begadang bermain game online tentu saja berdampak pada kita di keesokan paginya ketika bangun tidur. Seperti remaja yang penulis wawancarai, ia mengatakan bahwa merasa ngantuk dan pusing serta sakit perut ketika pagi hari setelah begadang bermain game online. Beberapa pelajaran dari Sekolah juga menjadi tertinggal karena tidak fokus akibat mengantuk, dan peringkatnya di kelas menjadi menurun.

Dampak dari kecanduan game online tidak langsung terlihat begitu saja dalam satu waktu, melainkan akan terlihat jika dilakukan secara berulang-ulang. Para pecandu game online akan terlihat lesu, letih, dan matanya akan terlihat merah setelah terlalu lama bermain game. 

Dari masalah-masalah tersebut, pasti ada jalan keluar untuk mengatasinya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecanduan game online. Antara lain sebagai berikut:

1.Kurangi waktu bermain game

Dengan mengurangi waktu bermain game akan berdampak baik bagi seseorang yang kecanduan game online. Salah satu contoh mengurangi waktu bermain game misalnya membuat alarm setiap 15 menit atau setengah jam sekali setiap mulai bermain game online.

2.Menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat

Jika menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, seseorang tidak akan memiliki waktu lagi atau waktunya akan semakin berkurang untuk bermain game. Contohnya seperti membaca buku, menggunakan gadget untuk mencari informasi-informasi umum, atau lari sore agar tidak bosan ketika di rumah saja.

3.Batasi penggunaan smartphone

Membatasi penggunaan smartphone atau hp dalam aktifitas sehari-hari. Terutama pada jam istirahat jangan kita gunakan untuk bermain game online.

4.Batasi pengeluaran dana untuk game

Kurangi dana yang biasanya digunakan untuk membeli game agar jumlah game yang dibeli pun semakin berkurang.

5.Pilihlah Game yang dapat dimainkan bersama keluarga

Cara ini tepat digunakan bagi para pecandu game online yang suka bermain game hingga larut malam. Jika bermain game bersama keluarga, pastinya waktu yang digunakan tidak terlalu banyak, karena akan selalu diingatkan tentang waktu bermain game. Selain itu, cara ini juga bisa memperkuat ikatan antar anggota keluarga

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas, kesimpulannya adalah game online merupakan sebuah game yang dimainkan dengan gadget atau komputer menggunakan jaringan online.

Kecanduan dalam bermain game online akan berdampak bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental. Maka dari itu kecanduan game online haruslah kita hindari terutama bagi para remaja. Bermain game online lah yang secukupnya saja.

Untuk mengatasi kecanduaan bermain game online, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti mengurangi waktu bermain game, menyibukkan diri dengan hal yang bermanfaat, membatasi penggunaan gadget dan pengeluaran dana untuk game, dan pilih game yang dapat dimainkan bersama keluarga. Bagi remaja, mengatasi kecanduan game online harus dimulai dari kesadaran diri sendiri. Cari informasi lengkap apa saja dampak dari kecanduan game online, dan beranilah menolak ajakan teman untuk bermain game online secara terus-menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun