Mohon tunggu...
Yasmin Nandayana
Yasmin Nandayana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendidikan Konstruktivisme

7 November 2024   23:14 Diperbarui: 7 November 2024   23:16 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori belajar kognitif menekankan bahwa belajar terjadi melalui proses berpikir, memahami, dan mengingat. Saat kita belajar, otak mengolah informasi baru dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah kita miliki. Dengan kata lain, belajar bukan hanya soal menghafal, tetapi memahami makna di balik informasi tersebut. 

Perkembangan Kognitif sebagai berikut: 

1. Sensorimotor 0-2 tahun. Mulai menggunakan imitasi, memori dan berpikir.  

2. Pre-Operational 2-7 tahun. Secara bertahap mengembangkan penggunaan bahasa dan kemampuan berpikir dalam bentuk simbol. Mulai dapat berpikir operasi melalui logika satu arah Masih mengalami kesulitan melihat pandangan/pemikiran orang lain. 

3. Concrete-operational 7-11 tahun. Dapat bernalar secara logis tentang kejadian-kejadian yang konkret. Dapat mengklasifikasi objek ke dalam kelompok yang berbeda-beda, serta dapat mengurutkannya.  

4. Formal operational 11 tahun -- dewasa. Dapat berpikir abstrak, idealistis, dan logis. Lebih saintifik dalam berpikir mengembangkan perhatian pada isu-isu sosial, identitas, dll. 

Teori Metakognitif 

Brown mendefinisikan metakognitif sebagai pengetahuan tentang kognisi seseorang yaitu pengetahuan dan bimbingan secara sadar seseorang pada proses kognitif mereka sendiri. Tujuan utama dari pengembangan metakognitif siswa adalah untuk mengembangkan individu yang mandiri dalam belajar. 

Ada 3 strategi metakognitif yang dapat dikembangkan untuk meraih kesuksesan belajar siswa, diantaranya: 

1. Tahap proses sadar belajar, meliputi proses untuk menetapkan tujuan belajar, memper timbangkan sumber belajar yang akan dan dapat diakses seperti menggunakan buku teks, mencari buku sumber di perpus takaan, mengakses internet di labor komputer atau belajar ditempat sunyi, menentukan bagaimana kinerja terbaik siswa akan dievaluasi, mempertimbangkan tingkat motivasi belajar, menentukan tingkat kesulitan belajar siswa. 

2. Tahap merencanakan belajar, meliputi proses memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas belajar, merencanakan waktu dalam bentuk jadwal, serta menetukan skala prioritas dalam belajar, mengorganisasika materi pelajaran, mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk belajar dengan menggunakan berbagai strategi belajar (mind mapping, speed reaning, contructivitim, dan strategi belajar lainnya). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun