Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Syarat Berpuasa

27 Maret 2024   15:43 Diperbarui: 27 Maret 2024   15:50 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Yang ketiga adalah bersih dari haid dan nifas"

"Oh aku tahu itu! Pak guru ajarkan aku di sekolah! Haid adalah tanda baligh bagi perempuan dan nifas adalah darah yang keluar setelah melahirkan bukan?!!" Abid menjadi bersemangat dan melihat ibunya dengan mata yang bersinar. Ibunya terkekeh dan mengelus kepala Abid.

"Pintar sekali!! syarat yang ke empat adalah mampu untuk berpuasa, lalu yang ke lima adalah tidak sedang dalam perjalanan"

"Berarti orang yang sedang dalam perjalanan itu tidak wajib?"

"Ada dua pertanyaan untuk itu, Abid...yang pertama adalah jika orang tersebut berangkat sebelum adzan subuh, maka dia tidak wajib untuk berpuasa tetapi jika orang tersebut ingin berpuasa maka baguslah itu. dan yaang kedua jika orang tersebut berangkat setelah sholat subuh maka dia wajib untuk berpuasa tetapi kalau orang tersebut tidak berpuasa maka dia wajib membayar hutang"

"Membayar hutang...apa itu artinya kita harus menambah sati hari lagi? dan jika orang yang ada di pernyataan pertama tidak berpuasa juga harus membayar hutang juga?"

"Ya! itu pasti karena orang tersebut beragama islam dan baligh"

"Ohhh begitu...syarat yang ke tujuh?"

"Syarat yang ke tujuh adalah berakal sehat, orang yang gila tidak di wajibkan untuk berpuasa"

"Tidak wajib?!! walaupun orang tersebut islam dan baligh?!!! Hmph, kalau begitu aku akan menjadi gila juga" Abid berdiri dengan percaya diri, tiba-tiba seseorang menepuk bahunya.

"Kalau menjadi gila, kamu akan dikucilkan dong" Ayah Abid tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun