Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Syarat Berpuasa

27 Maret 2024   15:43 Diperbarui: 27 Maret 2024   15:50 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jam menunjukkan pukul 17.05, seorang anak yang berumur 7 tahun sedang duduk termenung di kursi makan dengan lemas. Dia hanya melihat ibunya yang sedang memasak dan jam yang menempel di dinding rumah nya, dia memegang perutnya yang sedang keroncongan sejak tadi siang. Ibunya tersenyum saat melihat anaknya yang terduduk lemas di sana.

"Sebentar lagi, Abid...jangan melihat ibu yang sedang memasak karena nanti bau nya akan menggodamu untuk membatalkan puasa"

"Tapi ibu....aku sangat lapar sekarang...kenapa ayah menyuruhku untuk melakukan puasa? Padahal kan itu akan membuat kita akan semakin lapar dan lelah..." Anak tersebut menghela nafas sekali lagi dan melihat ke arah jam dinding. Ibunya selesai memasak dan duduk di sebelah Abid.

"Abid...Puasa adalah hal yang wajib orang islam lakukan di bulan Ramadhan, ada beberapa syarat jika ingin menunaikan puasa"

"Syarat? puasa ada syarat nya?" Abid mulai tertarik dengan percakapan dan melupakan rasa laparnya.

"Ada 7 syarat untuk berpuasa. Pertama beragama islam, siapapun yang beragama islam wajib berpuasa di bulan Ramadhan. Yang kedua adalah baligh"

"Baligh? apa itu baligh?"

"Baligh adalah orang yang sudah mendapatkan tanda-tanda baligh, salah satunya adalah berumur 15 tahun atau sudah mimpi basah untuk orang laki-laki sepertimu"

"Kalau begitu...aku belum wajib kan ibu?"

"Iya kamu belum wajib...tapi untuk terbiasa saat kamu sudah baligh nanti"

"oh begitu...yang ketiga ibu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun