Mohon tunggu...
Yasmin khoirunnisa
Yasmin khoirunnisa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

aku siswa MTsN 1 kota Malang. mempunyai hobi 3M (Membaca, Menulis, Menggambar). aku suka baca novel, menulis cerita fiksi, dan menggambar tidak jelas dan sangat random. kalau di kelas aku suka tidak jelas dan kalau belum kenal saya sangat introvert.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Primadona Sekolah (5)

27 Februari 2024   17:23 Diperbarui: 27 Februari 2024   17:27 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riana di tuduh oleh seluruh siswa yang membela Akira, tapi Akira malah senang saat Daniel datang untuk memanggil Riana ke ruang OSIS. Setelah pulang sekolah Riana menuju ruang OSIS dengan baju yang masih agak basah, dia hanya menunduk menerima cemooh dari murid lain, Riana membuka pintu dan melihat Daniel sedang duduk di sana.

"Duduk lah di sana, Riana..." Daniel menunjuk tempat duduk di depannya. Riana duduk disana dan masih menunduk tidak berani untuk berbicara.

"Riana...apakah kamu melakukan itu pada Akira?" Daniel membuka Laptop nya, tapi Riana hanya menggelengkan kepalanya dengan lesu, Riana menahan air matanya agar tidak keluar dari mata nya.

"Aku sedikit percaya kepadamu...aku menemukan beberapa video sebelum Kamera pengawas di tutup oleh kelompok itu" Kepala Riana terangkat melihat Daniel.

"Kamera pengawas? kelompok itu?" Riana memiringkan kepalanya.

"Ya...lihatlah rekaman ini" Daniel menyodorkan Laptop nya kepada Riana. Riana terkejut bahwa ia melihat Akira membawa anak yang mengaku bahwa Riana yang meletakkan ember di atas pintu sebelum salah satu dari kelompok itu meleparkan sesuatu ke kamera pengawas hingga buram, mereka juga mengenakan pakaian yang berbeda.

"Itu...itu Akira dan anak yang mengaku tadi!"

"Aku juga tahu itu, mereka licik sekali..." Daniel menghela nafas dan memikirkan sesuatu.

"Jadi... apa yang harus kita lakukan sekarang?" Riana melihat Daniel.

"Kita akan ikuti permainan mereka saja, Riana...semoga saja kamu kuat dengan semuanya" Daniel berdiri dan memberi Riana jaket untuk menutupi tubuhnya. Riana terkejut dan menunduk sekali lagi.

"Aku akan mengawasi mu dari belakang dan ingat ini...beritahu semua yang terjadi padamu dan jangan sampai kamu berbohong kepadaku dan satu lagi, aku akan memanggil mu ke sini saat terdengar kucing mengeong" Riana memiringkan kepalanya lagi.

"Kucing mengeong? bagaimana jika sekarang ada yang menguping dan meniru? dan bukankah di sini ada banyak kucing?"

"Aku memiliki kucing yang suaranya cukup unik, yah...mungkin hampir sama dengan kucing lainnya tapi kamu akan terbiasa jika mendengar nya setiap hari" Daniel mengambil ponsel nya dan mengirimkan suaranya ke Riana.

"Aku akan mendukung mu dari belakang" Daniel tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah...terimakasih untuk jaketnya"

"Ah! itu...aku mencurinya dari kakakku" Daniel menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oh dasar ketua OSIS yang aneh" Riana dan Daniel tertawa dan mereka pun memulai untuk bekerja sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun