Stabilitas keuangan adalah suatu kondisi dimana keadaan ekonomi masyarakat jauh dari krisis keuangan atau krisis moneter.
Ciri-ciri negara yang memiliki stabilitas keuangan diantaranya adalah :
1. Tahan dengan segala gangguan ekonomi, tetap selau membayar kewajiban serta melaksanakan fungsi intermediasi.
2. Likuiditas bank stabil sehingga terjauh dari krisis moneter
3. Harga barang yang stabil dan tidak berubah secara drastis
Mengapa stabilitas sistem keuangan sangat penting?
Pepatah sering mengatakan " Mencegah lebih baik daripada mengobati".
Berdasarkan pengalaman yang pernah ada, pada terjadinya krisis di suatu negara biaya yang dibutuhkan lebih besar jika dibandingkan dengan pencegahan terhadap krisis.
Dengan berjalannya stabilitas sistem keuangan, maka akan terbentuk pertumbuhan ekonomi yang baik sehingga dapat menggapai cita-cita negara yaitu kesejaheraan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui bahwa 2 pilar terpenting dalam negara adalah politik dan ekonomi, apabila suatu negara sudah mencalai kestabilan ekonomi dan kestabilan politik maka negara tersebut adalah negara yang maju.
Lantas siapa yang harus bertanggungjawab terhadap stabilitas sistem keuangan negara?
1. Pemerintah
Pemerintah sebagai pemimpin suatu negara tentu sangat berpengaruh atas keputusan dan sistem birokrasinya terhadap ekonomi, sosial hingga budaya.
2. Bank Sentral
Bank Sentral adalah salah satu kekuatan yang memegang kekuasaan atas keuangan negara setelah pemerintah. Dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Bank Sentral tentu sudah melakukan banyak sekali tindakan mulai dari perbaikan sistem kerja hingga pemeliharaan ketenagakerjaan. Tugas Bank Sentral adalah menjaga agar uang yang tersebar di masyarakat terkendali, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank serta menjaga agar likuiditas keuangan bank tetap terjaga.
3. Otoritas Jasa keuangan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah salah satu lembaga yang juga bertanggungjawab dan pemegang kuasa stabilitas sistem keuangan setelah pemerintah dan Bank Sentral. Bersama Bank Indonesia ikut mmebantu menjaga stabilitas keuangan lewat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibuat. Sebagai contoh salah satu kebijakan yang dikeluarkan OJK adalah kebijakan mengenai pengelolaan risiko likuiditas konglomerasi, manajemen permodalan konglomerasi untuk memenuhi pengaturan, manajemen konglomerasi keuangan yang telah dikeluarkan.
4. Seluruh masyarakat Indonesia
Hal yang dapat dilakukan masyarakat dalam menjaga stabilitas sistem keuangan negara
1. Membudayakan giat dan disiplin dalam setiap aktivitas.
Hal termudah yang dapat dilakukan oleh semua kalangan masyarakat. Dengan giat dan disiplin maka akan terbentuk masyarakat tertib sehingga pemikiran juga akan semakin berkembang dan maju.
2. Belajar rajin untuk bekal di masa depan
Pelajar juga bisa berperan dalam menjaga stabilitas keuangan negara dengan hanya belajar dengan rajin. Dengan belajar, maka akan semakin banyak ilmu yang didapat sehingga pekerjaan akan semakin kompleks yang dibutuhkan sehingga dapat mengurangi pengangguran dalam negara, sehingga menambah pendapatan perkapita lebih tinggi dari generasi sebelumnya.
3. Berwisata dalam negeri
Dengan berwisata dalam negeri maka secara tidak langsung kita telah menambah aset negara berupa visa yang akan membantu stabilitas keuangan negara pula.
Berwisata tentunya dapat dilakukan oleh anak-anak, dewasa maupun lanjut usia sekalipun.
4. Memakai debit sebagai pembayaran dalam sehari-hari
Mempercayakan bank untuk tempat kota menyimpan uang sama dengan membantu kinerja Bank Indonesia dalam mejaga sistem keuangan negara. Dengan kita membayar memakai debit maka uang yang keluar ke masyarakat tentu akan lebih sedikit sehingga likuiditas keuangan bank akan jauh lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H