Mark Manson, penulis buku terkenal "Seni Bersikap Bodo Amat" menunangkan pengalaman hidupnya dalam buku tersebut. Yang di dalamnya berisi bagaimana kita menghargai diri sendiri dan mengabaikan tentang kondisi dan orang --orang yang tidak perlu kita pedulikan. Dalam blognya markmanson.net saya ingin membagikan salah satu artikel yang menarik dalam blognya.
 Ketika menghadapi kesempatan hidup yang paling besar, kebanyakan dari kita malah bersantai diatas ranjang. Dan kita menerapkan sejumlah strategi untuk menghindari rasa sakit dan tekanan yang melekat dalam menggapai impian kita. Di bawah ini ada 10 strategi yang paling umum untuk enggan saya dipikirkan. Dan mari mulai dari yang paling dangkal sampai paling akhir. Baca dan menangislah!
1. Kamu gagal karena kamu takut untuk berdiri di tengah keramaian.Â
Emerson menulis "masyarakat dimana-mana dalam konspirasi melawan kemandirian setiap anggotanya". Orang-orang tidak menyukai ketika orang lain berubah atau melakukan sesuatu yang membuat mereka gugup atau tidak aman. Mendorong diri kita sendiri mengancam kepuasan orang-orang  di sekitar kita, menyinari mimpimereka sendiri dan potensi gagal. Dalam banyak kasus, orang-orang ini menyerang.Â
Itu membuat mereka mempertanyakan diri sendiri, saya berbicara dengan sesama pengusaha internet tadi malam. Dia memulai beberapa usaha online, beberapa gagal. Dan beberapa telah menghasilkan uang. semuanya adalah perjuangan. Â
Dia menghabiskan waktu traveling keliling dunia dan kembali pulang untuk berlibur. Dimana tepat ayahnya bilang padanya bahwa dia harus lebih "realistis" dan cari "pekerjaan yang normal". Fakta sederhana dalam hidup: jika kamu mau melakukan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang membuatmu bangun dari waktu istirakatmu, dan kemudian kamu menjadi nyaman  dan berbeda dari sebelumnya.Â
Orang akan berpikir kamu aneh, gila, egois, sombong, tidak bertanggung jawab,buruk, bodoh, tidak menghargai, gendut, jelek, dll. Hal tersebut akan lebih dekat denganmu dengan kejamnya. Namun jika kamu lemah pada batas-batas atau tidak percaya diri dengan ide dan keinginan terbesarmu, kamu tidak akan membuatnya sangat jauh.
2. Kamu tidak cukup gigih
Pada 2009, debut penulis Karl Marlantes akhirnya menerbitkan Matterhorn, sebuah novel berdasatrkan pengalamannya pada perang Vietnam. Bukunya sangat memukul New York Time menyebutnya "salah satu noves yang paling  menghancurkan untuk pernah keluar dari perang apa pun". buku itu sangat sukses. Â
Mark Bowden, penulis best seller dari Black Hawk Down mendeklarasikan bahwa itu buku yang paling baik yang menuliskan tentang perang Vietnam. Membutuhkan lebih dari 35 tahun untuk Marlantes untuk dapat menerbitkan bukunya. Lebih dari separuh hidupnya. Dia menulis kembali manuskrip 6 kali secara terpisah.Â
Untuk dua dekade pertama, penerbit dengan susah membacanya dan kebanyakan menolaknya. Banyak dari kita yang menyerah pada sesuatu dengan segera yang kita sangat senangi / passion. Dan orang yang sukses yang memiliki kisah perjuangan dan ketekunan untuk berbagi. Sebagai klise yang berjalan, tidak ada sesuatu yang berharga yang datang dengan mudah.
3. Kamu gagal karena kamu kurang rendah hati
ada banyak orang di luar sana yang berhasil sedikit dan memutuskan bahwa mereka adalah seorang ahli. kerendahan hati adalah mengetahui apa yang tidak Anda ketahui. dalam dunia pemasaran online dan bisnis internet, saya mulai memperhatikan tren orang bertahun-tahun yang lalu dalam pemilik bisnis yang saya temui.Â
Orang-orang yang bermulut besar, yang terus-menerus berbicara tentang apa yang mereka capai, membangkitkan keberhasilan mereka dan menyedot perhatian dari orang-orang di sekitar mereka. mereka cukup berhasil di terbaik. terkadang mereka tidak berhasil sama sekali.Â
Mereka masih memiliki pekerjaan harian atau bahkan tinggal bersama orang tua mereka. namun mereka lebih ingin untuk membagikan kebijaksanaan bijak mereka kepada siapa pun dan semua orang yang mau mendengarkan. tetapi orang-orang yang sah, miliarder buatan sendiri, orang yang benar-benar melakukan skala terhadap puncak industri mereka, mereka sering mengakui bahwa mereka tidak tahu jawaban, mereka meremehkan keberhasilan mereka (atau biasanya bahkan tidak pernah menyebut mereka)
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H