Mohon tunggu...
Yasmin Gehan
Yasmin Gehan Mohon Tunggu... -

a Learner

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games 2018, Ajang "Unjuk Gigi" Indonesia

7 Agustus 2018   06:25 Diperbarui: 7 Agustus 2018   07:08 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: ayobandung.com

Suatu waktu saya berjalan-jalan di pusat Kota Bandung. Sepanjang jalan tampak deretan poster bergambar Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Terpampang nyaris di semua sudut dan tempat. Mulai dari gedung-gedung besar nan megah sampai ke perempatan jalan. Ukurannya variatif, mulai dari poster besar sampai yang kecil. Tentu saja kita tahu siapa atau apakah mereka. 

Mereka adalah maskot Asian Games 2018. Masing-masing memiliki makna khas tersendiri. Bhin Bhin, Si Cenderawasih (Paradisaea apoda) yang memakai rompi bermotif Asmat dari Papua merepresentasikan strategi. 

Atung, Si rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) yang mengenakan sarung dengan motif Tumpal dari Jakarta merepresentasikan kecepatan. Kaka, Si badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus) yang mengenakan baju motif bunga dari Palembang merepresentasikan kekuatan. Semua poster, spanduk, dan banner-banner yang terpampang itu adalah bentuk dukungan Indonesia guna memeriahkan Asian Games 2018.

Pesta olahraga se-Asia tahun ini akan terasa istimewa bagi bangsa Indonesia. Ya, karena Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi negara-negara di Asia untuk kedua kalinya. 

Jakarta, kota bagi sepuluh juta lebih penduduk akan bersama-sama dengan Palembang menjadi kota tempat diselenggarakannya Asian Games 2018. Beberapa bulan sebelum pesta olahraga ini berlangsung, berbagai persiapan telah disiapkan dengan matang demi memeriahkan acara spesial ini.

Berbagai upaya dikerahkan demi kelangsungan acara ini. Mulai dari infrastruktur, kebersihan, lalu lintas, sampai tata letak kota. Salah satu upaya Jakarta untuk memeriahkan acara ini adalah dengan merenovasi Stadion Gelora Bung Karno. Stadion yang pernah menjadi stadion terbesar di dunia. Stadion ini diberi sentuhan teknologi agar lebih canggih dan efisien. 

Di dalamnya terdapat 1.293 modul panel surya yang terhubung secara otomatis dengan PLN. Untuk tata cahaya, tak kurang dari 610 set lampu dengan standar tinggi telah dipasang. 

Terkait keamanan, sejumlah CCTV dengan resolusi tinggi terpasang baik di dalam maupun di luar stadion. Bahkan, di pintu masuk terdapat alat pendeteksi wajah guna memberi keamanan dan kenyamanan bagi atlet yang akan bertanding dan penonton yang menyaksikan Asian Games. Sejumlah 45 negara akan datang ke Indonesia. Ini akan menentukan bagaimana 'image' Indonesia di mata dunia.

Stadion ini juga mendapat pujian dari asisten pelatih Timnas Islandia. "Ini sangat indah. Ini merupakan stadion yang bagus yang menjadi salah satu stadion terbesar di dunia. 

Ketika kami datang kemarin, kami melihat cahaya yang bagus dari hotel. Kami merasa senang dan terhormat dapat bermain di sini untuk pertama kalinya setelah renovasi." Kurang lebih begitu ucapnya pada bulan Januari silam. 

Kita sebagai warga negara Indonesia tentu merasa bangga dengan pujian ini. Pun begitu di Palembang, pembangunan Light Rail Transit (LRT) dibangun dengan cepat. Ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Selain untuk Asian Games, LRT ini juga menjadi kebutuhan masyarakat di bidang transportasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun