PENTINGNYA SIKAP WASPADA TERHADAPÂ
              PENGOBATAN TRADISIONAL UNTUKÂ
              KESEHATAN MASYARAKAT
            YASMINE ALISHA MEKKADINA/191241052
              FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
                   UNIVERSITAS AIRLANGGA
      Pengobatan tradisional adalah metode pengobatan yang digunakan masyarakat sejak zaman dahulu yang diturunkan dan dikembangkan secara bertahap dari generasi ke generasi berdasarkan tingkat pemahaman manusia terhadap pengetahuan. Praktik yang umum dari obat tradisional adalah akupuntur, pengobatan tradisional suatu negara, pengobatan Islam, obat Siddha, dan jamu. Obat tradisional merupakan ramuan bahan dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa pengobatan tradisional menggunakan teori, kepercayaan, dan pengalaman dari berbagai budaya untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit.
      Sebanyak 59,12% penduduk di Indonesia menggunakan produk obat tradisional. Hal ini, menunjukkan masyarakat yang menggunakan obat tradisional cukup tinggi. Alasan masyarakat memilih obat tradisional adalah bahan-bahannya berasal dari tanaman yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau, rekomendasi orang tua karena tradisi, dan praktis dikonsumsi. Namun, obat tradisional bisa lebih berbahaya daripada obat modern. Hal ini, dikarenakan tidak semua obat herbal memiliki bukti uji klinis yang cukup. Takaran pemberian obat berdasarkan perkiraan dan ilmu turun-temurun dari leluhur tanpa memperhatikan kontraindikasi, efek samping, dan dosis maksimal pemberian.
       Sebanyak 30 dari 120 responden konsumen obat tradisional menyatakan pernah mengalami reaksi efek samping. Efek samping yang dialami umumnya rasa mual, muntah, perut kembung, pusing, dan diare. Dua diantaranya menyatakan mengalami bengkak pada wajah dan didiagnosis menderita gangguan lambung berat hingga harus dirawat di rumah sakit. Tidak hanya itu, zaman sekarang sedang marak masyarakat yang mengonsumsi obat kimia modern dan obat tradisional secara bersamaan. Hal ini, dapat memperburuk kesehatan kita.
      Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap obat modern masih sangat kurang. Obat modern adalah obat yang telah teruji manfaat dan efek samping secara farmakologis dan klinis. Obat modern sudah terdapat informasi yang lebih jelas mengenai cara penggunaan dan efektivitas dalam menyembuhkan penyakit. Sebelum diedarkan ke masyarakat, obat tersebut sudah melewati serangkaian penelitian dan pengembangan. Setiap obat modern yang diproduksi tentu saja dibuat khusus untuk mengobati suatu penyakit sehingga kandungan sangat diperhatikan.
Obat tradisional kembali popular karena beberapa obat sudah dikemas lebih baik dan juga formulanya sudah dikembangkan. Kementerian Kesehatan juga menyarankan masyarakat obat tradisional untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan kesehatan. Untuk menghindari dampak negatif yang mungkin terjadi, peran pemerintah sangat dibutuhkan. Pemerintah telah menyusun Kontranas (Kebijakan Obat Tradisional Nasional), membentuk Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dan Alternatif di Kementerian Kesehatan RI, dan mengadakan program Saintifikasi Jamu. Namun, program tidak berarti bila tidak dijalankan dengan baik. Pemberantasan obat tradisional dengan Bahan Kimia Obat (BKO) harus segera dilaksanakan.