Mohon tunggu...
Ghina salsabilachandra
Ghina salsabilachandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca, topik/konten favorit saya hiburan,periklanan,marketing,karya fiksi,buku,film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Qin Shi Huang: Kaisar Pertama yang Menyatukan Tiongkok

19 April 2024   20:02 Diperbarui: 20 April 2024   13:10 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika kita membicarakan sejarah Tiongkok kuno, satu nama yang mengilhami kagum dan kontroversi sekaligus adalah Qin Shi Huang, kaisar pertama dari Dinasti Qin. Kepemimpinannya tidak hanya menandai awal dari era Tiongkok yang terpadu di bawah satu pemerintahan sentral, tetapi juga memberi dampak yang mendalam pada budaya, politik, dan bahkan arsitektur. Mari kita gali lebih dalam mengenai figur yang membangun dasar bagi negara yang kita kenal sebagai Tiongkok modern ini. 

Kenaikan Kekuasaan Qin Shi Huang

Kaisar Qin Shi Huang, yang nama aslinya adalah Ying Zheng, naik tahta pada usia yang relatif muda setelah kematian ayahnya, Raja Zhuangxiang dari Qin, pada tahun 246 SM. Meskipun berusia hanya 13 tahun pada saat itu, Ying Zheng didampingi oleh sejumlah penasihat dan pejabat istana yang memberinya dukungan dalam mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Setelah kematian Raja Zhuangxiang, Ying Zheng menjadi raja muda Qin. Namun, kekuasaannya awalnya diperebutkan oleh para pembesar istana dan pejabat yang bertujuan untuk mengendalikan negara tersebut. Selama beberapa tahun pertama pemerintahannya, ia harus menghadapi intrik-intrik politik dan konflik internal dalam upaya untuk memperkuat otoritasnya.

Salah satu tokoh penting dalam membantu Ying Zheng mengamankan kekuasaannya adalah menteri jenderalnya, Lu Buwei. Lu Buwei membantu dalam mengelola pemerintahan dan juga mendukung Ying Zheng dalam upaya memperluas kekuasaan Qin. Namun, hubungan antara Lu Buwei dan Ying Zheng menjadi rumit ketika Lu Buwei terlibat dalam skandal dengan ibu kandung Ying Zheng, permaisuri Huayang.

Pada usia 22 tahun, Ying Zheng mengambil alih kendali penuh atas pemerintahan Qin. Dia mengambil tindakan tegas untuk menghilangkan para penguasa regional yang memberontak dan menantang kekuasaannya. Salah satu langkah terpenting yang diambilnya adalah memulai kampanye militer untuk menyatukan Tiongkok di bawah pemerintahan Qin. Ini adalah salah satu dari serangkaian kampanye militer yang berhasil dalam sejarah Tiongkok yang menyatukan banyak negara bagian kecil di bawah satu kekuasaan.

Pada tahun 221 SM, setelah serangkaian kemenangan militer yang mengesankan, Ying Zheng memproklamasikan dirinya sebagai Kaisar Qin Shi Huang, yang artinya "Kaisar Pertama dari Qin". Ini menandai berakhirnya Era Negara Perang di Tiongkok dan dimulainya Dinasti Qin yang baru. 

Tantangan yang dihadapi Qin Shi Huang

Qin Shi Huang menghadapi banyak tantangan dalam perjalanannya menuju penyatuan, termasuk ketidaksetujuan internal, ancaman eksternal dari negara-negara saingan, dan tugas yang menakutkan untuk memusatkan kekuasaan di tanah yang terbagi. Kampanye militer agresifnya dan taktik yang kejam alienasi banyak orang, memicu perlawanan dan pemberontakan.

Pemerintahan Qin Shi Huang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun