Database Operasional (Real-Time): Database ini digunakan untuk memproses transaksi secara real-time, memungkinkan pembaruan data secara langsung. Ini sangat penting untuk aplikasi perbankan yang memerlukan respons cepat, seperti sistem ATM dan perbankan online.
Database Analitik: Database ini dirancang untuk menyimpan dan mengelola data besar untuk analisis bisnis. Ini dioptimalkan untuk query yang cepat dan skalabilitas, membantu bank dalam analisis data pelanggan dan pasar (Putri, 2024).
Setiap jenis database memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan jenis database yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik dari aplikasi perbankan yang digunakan.
- Kesimpulan
Teknologi informasi, khususnya basis data (database), memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengolahan informasi. Basis data memungkinkan penyimpanan, manipulasi, dan pencarian data dengan cepat, yang sangat membantu dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Dalam dunia perbankan, penggunaan database telah berkembang pesat sejak era 1960-an, mulai dari penggunaan komputer untuk menggantikan sistem manual hingga integrasi teknologi canggih seperti big data, machine learning, dan blockchain. Sejarah perkembangan ini menunjukkan bagaimana database telah menjadi tulang punggung operasional bank, memungkinkan pengelolaan data yang lebih efisien dan aman.
Fungsi utama database dalam perbankan meliputi pengelolaan transaksi, kepatuhan regulasi, keamanan data, dan integrasi sistem. Database membantu bank mencatat dan memproses transaksi secara real-time, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, melindungi data sensitif, dan mengintegrasikan berbagai sistem perbankan untuk memastikan konsistensi data. Dengan demikian, database tidak hanya membantu bank dalam mengelola data dengan lebih efisien dan aman, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menawarkan layanan yang lebih personal dan responsif kepada pelanggan.
Dalam dunia perbankan, terdapat berbagai jenis database yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda. Jenis-jenis database ini meliputi database relasional (RDBMS) yang menggunakan tabel untuk menyimpan data, database NoSQL yang dirancang untuk menangani data tidak terstruktur dan sangat besar, serta database terdistribusi yang memungkinkan penyimpanan dan akses data dari berbagai lokasi. Selain itu, terdapat database berorientasi objek yang menyimpan data dalam bentuk objek, data warehouse yang digunakan untuk analisis bisnis, database operasional (real-time) yang memproses transaksi secara langsung, dan database analitik yang dioptimalkan untuk analisis data besar. Setiap jenis database memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pemilihan jenis yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik aplikasi perbankan yang digunakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H