Mohon tunggu...
Yasmin Kalila Chairunnisa
Yasmin Kalila Chairunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - saya seorang mahasiswa

Hallo saya yasmin kalila chairunnisa, saya seorang mahasiswa, hobi saya suka traveling dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Gaya Hidup Segelas Kopi Sebelum Berangkat, akan Beresiko Penyakit Gula?

25 September 2024   07:46 Diperbarui: 25 September 2024   12:14 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tangerang Selatan - Trend mengawali hari dengan segelas kopi susu sedang ramai digandrungi berbagai kalangan. Baik itu pelajar maupun hingga pegawai kantoran. Kopi susu menjadi menu favorit saat ini. Brand kopi pun semakin pesat dengan berbagai varian menu yang diungguli. Kerap kali kopi menjadi peningkat mood saat bekerja ataupun mengerjakan tugas sekolah.

Dengan Trend ini kerap menjadi gaya hidup keseharian. “Ngopi dulu biar fokus” kalimat yang sering terucap pun menjadi dorongan seseorang ketergantungan pada kopi. Selain itu, suka dijadikan pondasi untuk mengawali hari yang menenangkan hati.

Gaya hidup ini pun turut ikuti hingga kalangan yang memiliki riwayat penyakit asam lambung. Kafein dalam kopi mampu memicu naiknya asam lambung. Tanpa kesadaran diri seseorang yang memiliki penyakit asam lambung terkesan cuek dengan penyakitnya untuk menyantap segelas kopi tanpa mengisi tubuhnya dengan makanan berat.

Trend ngopi ini tanpa disadari mengandung gula yang cukup banyak. Apalagi dengan kondisi sibuknya pekerjaan atau tugas kuliah mampu menghipnotis hingga menghabiskan lebih dari satu gelas per harinya dan acuh dengan takaran gula yang terkandung didalamnya. Seseorang yang sudah kecanduan kopi sebelum memulai aktivitas akan terbentuk habit minum segelas kopi tanpa mementingkan takaran gula.

Apalagi di tahun 2024 ini banyak rumor beredar cuci darah merajalela di rumah sakit Jakarta. Ketidaksadaran diri ini yang mengakibatkan tingkat gula didalam tubuh tidak terkontrol. Gula yang dikonsumsi pun tidak terlihat banyak atau sedikit karena kurangnya kepekaan dalam diri seseorang.

⁠Dilansir laman Halodoc menyatakan gula yang dibutuhkan tubuh yaitu tidak lebih dari 30 gram atau setara dengan 6 sendok teh per harinya. Sedangkan untuk segelas kopi susu bisa mencapai

25 gram gula. Kebayang dong teman-teman jika kalian minum sehari dua gelas kopi melebihi standar gula yang dibutuhkan tubuh.

Artinya tubuh membutuhkan gula tidak lebih 30 gram dari berbagai sumber makanan. Jika keseharian minum kopi lebih dari satu gelas menandakan tubuh sudah cukup akan gula, lalu bagaimana dengan makanan berat yang dikonsumsi apakah mengandung gula? Betul, setiap makanan akan mengandung gula dan kalori. Jika kalian minum dua gelas kopi sehari dan makanan pokok juga tandanya tubuh kalian melebihi takaran gula pada standarnya tubuh.

kepedulian mengenai menakar gula pada minuman atau makanan masih rendah. Ketidakpedulian ini yang memicu sekaligus penyebab melonjaknya takaran gula dalam tubuh. Padahal jika mengkonsumsi kopi setiap harinya sangat baik untuk tubuh namun dengan standar kafein dan gulanya.

“Saya bilang buat para pecinta kopi, saya bukan mendukung atau gimana kopi ini kalau diminum sesuai dengan takaran dan gula yang tidak berlebihan itu justru sangat bermanfaat bagi tubuh,” Ucap Dokter Tirta dalam konten Youtube #kenaltirta : Kopi baik untuk tubuh?

Selagi kita bisa peduli dan sadar pentingnya menjaga gula untuk kebutuhan tubuh dan pola hidup seimbang tidak akan menyebabkan penyakit serius seperti penyakit gula. Pola hidup bukan sekedar makanan bersih saja. Tetapi seimbangkan dengan olahraga dan memforsir kalori dan gula berlebih.

Salah satu alumni kampus yang mulai menyadari bahayanya kandungan gula yang cukup tinggi di segelas kopi bernama Sela. Dirinya memiliki riwayat asam lambung. Ia mengakui saat mengerjakan laporan akhir kampus atau skripsi kerap menyeruput kopi tanpa mementingkan asam lambung dan gula.

Setelah menyelesaikan masa kuliahnya dan mengisi waktu luang dengan menonton konten Dokter Tirta mengenai gula membuat hatinya bergerak. ⁠wanita itu mulai memperhatikan setiap minuman yang konsumsi. Dengan gerakan less sugar disetiap minumannya mampu ia jalani dengan konsisten.

 “Dulu pas skripsi cuek banget aku sama kopi, bahkan bisa dua gelas sekaligus karena dikejar deadline juga kan biar ga ngantuk, jujur sih saat itu aku ga sehat banget. Makanya pas nonton Dokter Tirta aku jadi mulai merubah kebiasaan buruk itu apalagi aku ada aslam (Asam Lambung) yang sering kumat, aku mulai mengisi perut dulu sebelum minum kopi dan jangan lupa less sugar dan aku lagi belajar americano sih biar bener-bener ngurangin gula” ucap Sela melalui pesan suara.

Dengan berbagai kasus yang semakin meningkat akan bahaya gula, yuk teman-teman mulai dari sekarang aware dengan apa yang kita konsumsi. Baik itu makanan mengandung gula berlebih ataupun minuman kopi ini. Habit buruk ini bukan tentang efek hari ini tapi efek berkepanjangan hari ke depan. Sayangi tubuhmu untuk masa depan yang sedang menanti kesuksesanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun