Mohon tunggu...
Yasmin Auliyah Rahma
Yasmin Auliyah Rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi aktif asal Surabaya, saya memiliki banyak hobi salah satunya adalah menulis, meskipun ini merupakan hobi saya, tapi saya merasa bahwa menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat bermanfaat. Karena dengan menulis kita bisa menuangkan, kreativitas kita lewat tulisan itu. Juga bisa menjadikan media pembelajaran yang efektif dan meningkatkan kemampuan berbahasa kita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tanggapan Masyarakat terhadap Joget Pargoy Tiktok yang Meresahkan

27 Juni 2023   22:19 Diperbarui: 27 Juni 2023   22:40 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Joget Pargoy yang viral di tiktok dianggap telah meresahkan masyarakat sekitar bahkan resmi dijatuhi fatwa haram oleh MUI Jember. Kenapa?

Setelah dicari tau, partai goyang adalah singkatan dari Pargoy. Jogetan ini muncul pertama kali diplatform Tiktok dan menjadi viral sehingga diikuti oleh banyak orang, baik itu remaja sampai orang dewasa. Ciri khas joget pargoy itu sendiri adalah selalu diiringi dengan lagu-lagu remix.

Belum ada kejelasan mengenai darimana joget pargoy ini berasal, namun istilah pargoy sering dijumpai di daerah Sumatra.

Keviralan joget pargoy di platform tiktok semakin meresahkan masyarakat, karena jogetan ini membuat banyak masyarakat menjadi pargoy syndrome alias orang yang kecanduan tren joget pargoy di tiktok.

Kecanduan tren joget pargoy ini membuat masyarakat semakin tidak terkendali untuk memamerkan aksinya dan diunggah pada akun tiktok mereka.

Seperti yang diungkap oleh Lisye Sri Rahayu pada Detiknews 2022 menyatakan bahwa "Joget Pargoy dilakukan sekelompok remaja, awalnya ramai di aplikasi TikTok namun kini sering ditemui di acara umum dan terbuka dengan dibarengi musik dari sound system."

Joget pargoy ini dianggap meresahkan oleh beberapa masyarakat karena dirasa gerakannya tidak senonoh seperti yang dikatakan oleh Rikky, seorang pekerja kantoran yang sudah menggunakan tiktok sejak tahun 2018 hingga sekarang, "menurut saya joget pargoy itu meresahkan ya, karena ya dia berjoget dengan memamerkan badannya, sehingga kalau dilihat di sosial media yang diakses banyak masyarakat itu hal-hal yang berbau pornografi, karena bisa mengundang syahwat."

Hal lainnya juga ditambahkan oleh Aisah seorang mahasiswi asal UIN Sunan Ampel mengatakan bahwa, "kenapa joget pargoy bisa viral dan sampai ngeresahin masyarakat itu ya soalnya menurut saya jaman sekarang kalo ga nunjukin badannya, vidio yang di upload itu gak akan ramai penonton trus akunnya gak akan banyak pengikutnya, sekarang kan semua ngejar followers. Karena itulah akhirnya semua orang berlomba-lomba buat dirinya viral, tapi dengan  cara yang mungkin dianggap menyimpang, akhirnya darisana bisa membuat masyarakat resah."

Seorang ibu rumah tangga, Ustiniwati juga mengatakan bahwa, "kenapa joget pargoy itu dianggap resah sama masyarakat, soalnya mereka itu kadang gak tau tempat kalau mau joget. misalnya kayak di depan masjid, terus pakai baju yang kurang sopan, terus joget disana."

Memang sebenarnya joget pargoy yang viral itu tidak merugikan masyarakat, namun tetap dianggap meresahkan dan merugikan diri sendiri bagi yang melakukan, karena dapat merusak moral, seperti menuruti hasrat untuk viral hingga membuat mereka memamerkan tubuhnya, dan tidak kenal tempat dalam melakukan hal itu.

Maka dari itu, sebagai masyarakat, khususnya para remaja harus bijak dalam memilih sebuah konten yang diunggah, dan tidak asal mengikuti tren yang sedang viral saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun