Diperkenalkan oleh John Maynard Keynes, teori ini berargumen bahwa ekonomi tidak selalu kembali ke keseimbangan secara otomatis. Dalam situasi resesi, permintaan agregat yang rendah dapat menyebabkan pengangguran tinggi, dan intervensi pemerintah diperlukan untuk merangsang ekonomi.
3. Teori Monetaris
Menekankan peran jumlah uang dalam peredaran dalam mempengaruhi inflasi dan output ekonomi. Milton Friedman adalah tokoh utama dalam teori ini, yang berpendapat bahwa pengendalian inflasi lebih efektif melalui pengaturan jumlah uang yang beredar
Tantangan Ekonomi Makro
Ekonomi makro menghadapi berbagai tantangan, termasuk:
- Resesi Ekonomi: Penurunan aktivitas ekonomi yang berkepanjangan dapat menyebabkan pengangguran tinggi dan penurunan pendapatan masyarakat.
- Inflasi Tinggi: Kenaikan harga yang cepat dapat merusak daya beli dan menyebabkan ketidakpastian ekonomi.
- Ketidaksetaraan Ekonomi: Perbedaan pendapatan dan kekayaan yang besar dapat menimbulkan ketegangan sosial dan politik.
Kesimpulan
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari perekonomian secara keseluruhan, termasuk aspek-aspek seperti pendapatan nasional, inflasi, pengangguran, dan kebijakan fiskal serta moneter. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pendapatan nasional, menciptakan lapangan kerja, mengendalikan inflasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Teori-teori utama dalam ekonomi makro, seperti Teori Klasik, Teori Keynesian, dan Teori Monetaris, menawarkan berbagai pandangan tentang fungsi ekonomi dan peran pemerintah. Namun, ekonomi makro juga menghadapi tantangan seperti resesi, inflasi tinggi, dan ketidaksetaraan ekonomi, yang memerlukan kebijakan yang efektif untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan perekonomian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H