Mohon tunggu...
yasmin
yasmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Perpustakaan dan Sains Informasi

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berjalan Bersama Menuju Keindahan Semesta

26 Desember 2024   22:50 Diperbarui: 26 Desember 2024   22:56 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gumpalan awan terlihat kelabu, namun tidak membuat kami kelompok 107 dan 177 membatalkan kegiatan hari ini. Biarkan kami berjalan terlebih dahulu, jika nanti hujan mengikuti biarkan dia menjadi bagian dari perjalanan hari ini. Kami berangkat dari Dusun Jedong sekitar pukul 9 pagi. Perjalanan menuju lokasi tidak melalui jalan raya yang lalu lalang kendaraan, namun hanya jalanan pedesaan yang tenang dengan senyum ramah masyarakat desa. Jalan yang terus menanjak membuat kita harus tetap berhati-hati, belum lagi jalur didekat lokasi dipenuhi dengan bebatuan yang jika kita tidak berhati-hati kita bisa terjatuh. 

Dari titik keberangkatan kami menuju lokasi Coban Glotak tidak membutuhkan waktu yang lama. Tiba di pintu masuk, kami bersiap-siap untuk berjalan memasuki hutan dengan jalan yang sedikit berlumpur akibat hujan dihari sebelumnya. Dalam perjalanan menuju coban, kami berjalan dengan berbaris satu persatu karena jalan yang dilalui adalah jalan setapak satu arah. Pemandangan yang terlihat dari atas begitu menyegarkan dengan hijaunya hutan dan perkebunan sekitar. Ditengah perjalanan terdapat warung kecil dengan dinding kayu dan lantai beralas tanah yang menyediakan beberapa makanan dan minuman yang dapat kita beli. Penjualnya yang ramah dan perut yang meronta meminta untuk segera diisi, membuat kita memilih untuk beristirahat sejenak dan membeli makanan di warung tersebut. Didepan warung kayu sederhana terdapat pemandangan indah yang tidak mungkin kami lewatkan begitu saja. Kami mengambil beberapa gambar bersama disana. Setelah beristirahat, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan yang menurut penjual warung sudah dekat. Kami mungkin sedikit percaya hahaha. 

Jalanan yang kami lalui setelah peristirahatan ternyata lebih menyenangkan. Jalanan menanjak dengan tebing yang lebih curam membuat kami harus lebih berhati-hati. Lagi. Yang terlihat hanya pepohonan yang tumbuh subur dan air embun yang masih tertinggal. Kami merasa sudah jauh meninggalkan lokasi peristirahatan, namun kami belum melihat tujuan kami. Rasanya, dekat yang dimaksud ibu penjual tadi tidak berlaku bagi kami. Dengan pasti kaki kami terus melangkah, kembali akan terasa sia-sia karena tujuan kami belum didapatkan. Ternyata jalanan setapak dengan dedaunan yang berjatuhan dan sisa air hujan bukan rintangan yang berarti, kami harus menuruni bebatuan terjal dengan air yang mengalir membuatnya susah untuk dilalui. Seuntai tali tampar biru membantu kami dalam melewati jalan berbatu, meski rasanya tidak mudah. Jalanan yang harus kami lalui setelah ini tidak hanya tanah berlumpur saja, tetapi juga bebatuan dengan aliran air. Dalam perjalanan ini terdapat sebuah batu bertumpuk dengan tanda nama yang dibuat oleh mahasiswa KKN pada tahun 2017. Batu yang berbentuk seperti susunan lempengan oleh alam ini begitu indah. Mahakarya semesta memang tidak pernah salah. Selalu indah. 

Perjalanan terus berlanjut hingga kami melalui aliran sungai kecil dengan bebatuan dan air dingin yang mengalir. Tidak lupa suara gemericik air yang tercipta membuat suasana menjadi lebih tenang. Sangat terasa, kami akhirnya melihat tujuan kami yaitu Coban Glotak. Aliran sungai yang lebih deras mengalihkan perhatian kami untuk melanjutkan perjalanan untuk mendekat ke coban. Kami menikmati aliran sungai dengan pemandangan air terjun dan pepohonan hijau yang menenangkan mata dan suara air yang memanjakan pendengaran. Untuk lebih dekat dengan air terjun kami harus kembali berjalan melalui jalanan setapak. Pemandangan di dekat air terjun begitu indah dengan hijau pepohonan dan air yang mengalir deras dari ketinggian, menciptakan percikan air yang kita rasakan. Keindahan semesta yang tidak dapat kita sanggah.

Hingga perjalanan kembali ke posko, nampaknya hujan tidak menyusul perjalanan kami. Sepertinya hujan masih memberi kami waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun