Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Menjadi jembatan untuk belajar dan berbagi pengetahuan, mengajak masyarakat untuk terus berkembang dengan pemahaman yang lebih luas tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

kenapa malaysia bisa lebih maju? ini pelajaran berharga untuk indonesia!

2 Februari 2025   10:38 Diperbarui: 2 Februari 2025   10:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Thilipen Rave Kumar: pexels.com( foto-berbagai-macam-bendera)

Malaysia dan Singapura terus menunjukkan perkembangan pesat dalam bidang ekonomi, teknologi, dan inovasi. Baru-baru ini, kedua negara bekerja sama untuk membangun pusat kecerdasan buatan (AI) dan teknologi canggih di Johor, Malaysia, dengan dukungan investasi dari perusahaan global seperti Nvidia dan Microsoft. Keberhasilan ini menimbulkan pertanyaan besar: Kenapa Malaysia bisa lebih maju dari Indonesia?

Foto Dari Facebook: page PM Malaysia Anwar Ibrahim) perdana menteri singapura dan malayasia
Foto Dari Facebook: page PM Malaysia Anwar Ibrahim) perdana menteri singapura dan malayasia

Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar dibandingkan Malaysia, baik dari segi sumber daya alam maupun jumlah penduduk. Namun, kenyataannya, Malaysia mampu menarik lebih banyak investasi asing dan membangun ekosistem teknologi yang lebih maju. Apa yang bisa kita pelajari dari Malaysia?

1. Kebijakan yang Lebih Ramah Investasi

Malaysia memiliki regulasi yang lebih jelas dan ramah bagi investor asing. Negara ini menawarkan kepastian hukum yang lebih baik, insentif pajak yang menarik, dan proses perizinan yang lebih efisien. Malaysia juga memiliki lembaga-lembaga yang mendukung kelancaran investasi, seperti Malaysia Digital Economy Corporation (MDEC), yang berfokus pada industri digital dan teknologi.

Di sisi lain, Indonesia masih sering mengalami perubahan regulasi yang membingungkan bagi investor. Birokrasi yang panjang dan masalah korupsi turut membuat banyak perusahaan asing ragu untuk masuk. Hal ini sering menghalangi potensi perkembangan industri dalam negeri yang dapat menyerap investasi asing. Dengan ketidakpastian yang sering terjadi dalam kebijakan dan peraturan, banyak investor memilih untuk menunda atau membatalkan rencana ekspansi mereka.

seharusnya Pemerintah Indonesia perlu berkomitmen pada stabilitas regulasi, menciptakan sistem yang lebih transparan, efisien, dan adil. Reformasi birokrasi harus menjadi prioritas agar proses berbisnis lebih mudah dan lebih menarik bagi investor. Dengan menciptakan iklim investasi yang lebih ramah, Indonesia bisa menjadi destinasi utama bagi investor global.

2. Infrastruktur yang Lebih Baik

Salah satu alasan kemajuan pesat Malaysia adalah pembangunan infrastrukturnya yang sangat baik. Jalan tol, transportasi umum, dan fasilitas telekomunikasi mereka sangat mendukung ekonomi digital yang berkembang pesat. Infrastruktur yang baik memungkinkan pergerakan barang dan jasa lebih efisien, serta meningkatkan daya saing negara dalam ekonomi global.

Indonesia memang sudah mulai membangun infrastruktur, tetapi masalahnya masih jauh dari merata. Banyak daerah di luar Jawa yang masih terhambat akses internet cepat dan transportasi yang layak. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Di beberapa daerah, internet yang lambat atau transportasi yang tidak memadai menghambat pengembangan bisnis lokal dan memperlambat distribusi produk.

Pelajaran untuk Indonesia:
Pembangunan infrastruktur harus diperluas dan merata, tidak hanya terpusat di kota-kota besar. Akses internet yang cepat dan transportasi yang efisien harus menjadi prioritas agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Selain itu, investasi dalam infrastruktur energi dan logistik akan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

3. SDM yang Lebih Kompetitif

Malaysia memiliki sistem pendidikan yang lebih fokus pada keterampilan dan inovasi. Pendidikan vokasi dan perguruan tinggi di Malaysia lebih banyak berorientasi pada keahlian praktis yang dibutuhkan oleh industri. Selain itu, Malaysia juga aktif menarik tenaga ahli dari luar negeri untuk mempercepat perkembangan industri mereka, terutama di bidang teknologi.

Indonesia memiliki populasi yang besar dan dapat menjadi kekuatan utama, tetapi kualitas pendidikan masih perlu banyak perbaikan. Banyak lulusan perguruan tinggi yang belum siap menghadapi tantangan dunia kerja karena kurangnya keterampilan praktis yang dibutuhkan. Selain itu, sektor pendidikan kita masih terfokus pada teori, bukan pada pengembangan kompetensi yang relevan dengan dunia kerja.

Pendidikan di Indonesia perlu diarahkan untuk meningkatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, terutama di bidang teknologi dan inovasi. Kerja sama antara dunia pendidikan dan industri harus lebih diperkuat untuk memastikan bahwa lulusan siap untuk tantangan global. Selain itu, penting juga untuk memberikan pelatihan ulang kepada tenaga kerja yang ada agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.

4. Pemerintahan yang Lebih Stabil dan Efektif

Sistem pemerintahan di Malaysia dan Singapura cenderung lebih stabil dan efisien, terutama dalam pengambilan kebijakan ekonomi. Kepemimpinan yang berorientasi pada hasil dan inovasi menjadikan kedua negara ini lebih siap untuk menghadapi tantangan global.

Di Indonesia, ketidakstabilan kebijakan dan masalah korupsi masih menjadi penghambat besar. Korupsi di berbagai level pemerintahan mengalihkan sumber daya yang seharusnya digunakan untuk pembangunan, dan hal ini mengurangi efektivitas kebijakan ekonomi. Selain itu, seringnya perubahan kebijakan juga menyebabkan ketidakpastian yang membuat investor ragu.

Pemerintah Indonesia harus fokus pada pemberantasan korupsi dan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar mendukung kemajuan bangsa. Proses pembuatan kebijakan harus lebih transparan, partisipatif, dan berbasis bukti agar dapat menjawab tantangan ekonomi dengan efektif.

Malaysia dan Singapura telah membuktikan bahwa dengan kebijakan yang tepat dan pemerintahan yang efektif, negara bisa berkembang pesat dan menarik investasi global. Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang lebih besar, namun tertinggal karena regulasi yang tidak ramah investasi, kurangnya dukungan terhadap teknologi, serta kualitas SDM yang perlu ditingkatkan.

Jika Indonesia ingin mengejar ketertinggalan dan menyusul Malaysia serta Singapura, maka kita harus mulai berbenah. Mengubah iklim investasi, mendukung riset dan inovasi, membangun infrastruktur berkualitas, serta memperbaiki kualitas pendidikan harus menjadi prioritas. Tanpa langkah nyata dan komitmen bersama, kita akan terus tertinggal sementara negara lain semakin maju.

Jadi, sudah saatnya Indonesia belajar dari Malaysia dan benar-benar serius membangun masa depan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun