Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

giliran sudah viral baru ditangkap, pelecehan turis dan krisis moral masyarakat

9 Januari 2025   12:42 Diperbarui: 9 Januari 2025   12:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kasus pelecehan terhadap pasangan turis Singapura di Bandung menjadi sorotan publik setelah video kejadian tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, dua pemuda tampak mengejek, meledek, bahkan melecehkan turis perempuan secara fisik. Hal yang lebih memprihatinkan, kasus ini baru mendapat perhatian serius dari pihak berwajib setelah menjadi viral.

Kasus ini bukan hanya masalah pelanggaran hukum, tetapi juga cerminan dari krisis moral masyarakat kita. Mengapa nilai-nilai etika dan sopan santun semakin terkikis?

Krisis Moral dan Hilangnya Rasa Hormat

Insiden ini menunjukkan bahwa nilai-nilai dasar seperti menghormati tamu atau orang asing semakin terabaikan. Masyarakat kita, yang dulu dikenal karena keramahannya, kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga moral dan etika.

Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebab:

1. Rendahnya Pendidikan Moral
Pendidikan formal sering kali hanya berfokus pada aspek akademis, sementara pendidikan moral dan etika kurang ditekankan. Anak-anak tumbuh tanpa pemahaman yang mendalam tentang sopan santun dan empati.

2. Pengaruh Lingkungan Negatif
Banyak anak muda yang terjebak dalam lingkungan yang tidak mendukung, seperti kelompok teman yang cenderung melakukan tindakan iseng atau tidak bertanggung jawab. Ini sering kali didorong oleh rasa iseng atau dorongan untuk mendapatkan perhatian.

3. Minimnya Kesadaran Akibat Konsumsi Media Sosial
Media sosial dipenuhi konten receh yang sering kali mengaburkan batas antara hiburan dan pelanggaran moral. Pola pikir seperti ini menjadikan tindakan iseng terhadap orang lain dianggap biasa, tanpa memikirkan dampak negatifnya.

Ketergantungan pada Viralitas

Yang menjadi ironi adalah bagaimana kasus ini baru mendapat perhatian serius setelah videonya viral di media sosial. Jika tidak ada rekaman, kemungkinan besar pelaku akan lolos dari hukuman.

Hal ini mencerminkan:

Rendahnya Respons Aparat Tanpa Tekanan Publik: Penegakan hukum seharusnya berjalan secara objektif dan tidak bergantung pada seberapa besar perhatian publik terhadap suatu kasus.

Kurangnya Kesadaran Hukum Masyarakat: Banyak korban yang merasa tidak yakin melapor karena menganggap kasusnya tidak akan ditindaklanjuti dengan serius.

Solusi untuk Memperbaiki Krisis Moral:

1. Pendidikan Moral Sejak Dini
Nilai-nilai seperti sopan santun, empati, dan penghormatan terhadap sesama harus diajarkan sejak kecil, baik di rumah maupun di sekolah.

3. Peningkatan Kesadaran Digital
Literasi digital harus ditingkatkan agar masyarakat bisa memilah konten yang mendidik dan tidak terjebak dalam pola pikir konsumtif atau merusak.

4. Penegakan Hukum yang Tegas
Aparat harus memberikan hukuman yang tegas dan transparan kepada pelaku tindakan tidak bermoral seperti ini, sehingga memberikan efek jera bagi masyarakat luas.

Kasus pelecehan ini menjadi peringatan bahwa kita perlu introspeksi sebagai masyarakat. Krisis moral tidak akan selesai dengan sendirinya. Dibutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk membangun kembali nilai-nilai etika yang menjadi fondasi bangsa kita.

Jika Anda ingin melihat video kejadian ini dan memahami konteks lebih dalam, Anda bisa menonton di kanal YouTube berikut: "disini"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun