Efek negatifnya:
- Orang lain akan kehilangan motivasi karena merasa gagal.
- Hubungan menjadi tegang karena kritik yang tidak konstruktif.
- Anda bisa dianggap sebagai orang yang hanya mencari kesalahan.
Contoh kasus:
Anda berkata kepada rekan kerja, "Laporanmu buruk sekali," tanpa memberi tahu apa yang perlu diperbaiki. Ini tidak hanya membuat rekan tersebut merasa frustrasi, tetapi juga bingung harus mulai dari mana.
Solusi:
- Mulailah dengan apresiasi: "Kerjamu bagus, tapi ada beberapa hal yang bisa ditingkatkan."
- Tawarkan saran konkret, seperti, "Bagaimana kalau kita tambahkan data ini agar lebih lengkap?"
- Jadilah pendengar yang baik, sehingga kritik Anda terasa seperti diskusi, bukan perintah.
Mengapa Perubahan Ini Penting?
Ketiga kebiasaan ini sering kali dilakukan tanpa sadar, tetapi dampaknya bisa sangat besar terhadap hubungan Anda. Orang yang merasa disalahkan, diomeli, atau dikritik tanpa solusi cenderung menjauh atau kehilangan kepercayaan pada Anda.
Tips untuk berubah:
- Latih empati---pikirkan bagaimana perasaan orang lain sebelum Anda berbicara.
- Perbaiki cara komunikasi---gunakan nada yang lembut dan kata-kata yang membangun.
- Jadilah pendukung, bukan hakim---fokus pada solusi, bukan masalah.
Menghindari kebiasaan menyalahkan, mengomeli, dan mengkritik tanpa solusi adalah langkah penting untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis. Komunikasi yang penuh empati dan apresiasi akan membuat orang merasa dihargai, didukung, dan nyaman berada di dekat Anda.
Mulailah perubahan dari sekarang. Perbaiki cara Anda berbicara dan lihat bagaimana hubungan Anda dengan orang lain menjadi lebih baik.
Sudahkah Anda introspeksi hari ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H