Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

mengapa perjalanan pulang selalu terasa lebih cepat? ini penjelasanya

27 Desember 2024   21:32 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:29 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips liburan aman dan sehat pakai motor. Foto: Dok. AHM ( oto.detik.com)

Pernahkah Anda merasa bahwa perjalanan pulang selalu terasa lebih cepat dibandingkan perjalanan pergi, meskipun waktu tempuhnya sama? Fenomena ini bukan sekadar perasaan, tetapi memiliki penjelasan ilmiah yang menarik. Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan di balik pengalaman ini, yang sering disebut sebagai "return trip effect" atau efek perjalanan pulang.

1. Efek Familiaritas

Saat Anda memulai perjalanan ke tempat baru, otak Anda bekerja lebih keras untuk memproses lingkungan sekitar yang belum Anda kenal. Anda mungkin memperhatikan detail jalan, pemandangan, atau hal-hal baru lainnya. Proses ini membutuhkan energi mental yang lebih besar, membuat waktu terasa berjalan lebih lambat. Sebaliknya, saat perjalanan pulang, Anda sudah lebih familiar dengan rute atau situasi perjalanan, sehingga otak tidak lagi perlu memproses terlalu banyak informasi baru. Akibatnya, waktu terasa lebih cepat.

2. Ekspektasi yang Berbeda

Saat pergi ke suatu tempat, terutama jika Anda mengunjungi destinasi baru, Anda mungkin memiliki ekspektasi bahwa perjalanan akan lama atau penuh ketidakpastian. Harapan ini membuat perjalanan terasa lebih panjang. Namun, saat pulang, Anda sudah memiliki gambaran tentang rute dan waktu tempuh, sehingga perjalanan terasa lebih singkat.

3. Efek Fokus

Ketika berangkat, fokus Anda biasanya tertuju pada pengalaman yang akan datang, sehingga Anda lebih sadar terhadap setiap detik yang berlalu. Sebaliknya, saat pulang, fokus Anda sering kali beralih ke hal lain, seperti kenangan dari perjalanan, rasa lelah, atau keinginan untuk segera sampai di rumah. Kurangnya perhatian pada perjalanan itu sendiri membuat waktu terasa berlalu lebih cepat.

4. Psikologi "Return Trip Effect"

Penelitian psikologi menunjukkan bahwa banyak orang merasa perjalanan pulang lebih cepat meskipun waktu yang dihabiskan sama. Efek ini sebagian besar disebabkan oleh perbedaan persepsi dan harapan. Saat pulang, Anda mungkin merasa lega karena perjalanan mendekati akhir, sehingga otak memproses waktu dengan cara yang berbeda.

Fenomena perjalanan pulang yang terasa lebih cepat adalah contoh menarik dari cara otak manusia memproses waktu dan pengalaman. Dengan memahami mekanisme di baliknya, kita bisa lebih menikmati setiap perjalanan, baik pergi maupun pulang. Jadi, lain kali ketika Anda merasa waktu perjalanan pulang begitu singkat, ingatlah bahwa otak Anda sedang "bermain" dengan persepsi waktu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun