Digitalisasi Birokrasi: Teknologi dapat menggantikan peran administratif yang tidak terlalu esensial, sehingga jumlah pejabat bisa dikurangi tanpa mengorbankan efisiensi layanan publik.
Belanja Modal vs. Belanja Birokrasi
Anggaran negara sebaiknya lebih banyak dialokasikan untuk belanja modal ketimbang belanja birokrasi. Belanja modal, seperti pembangunan infrastruktur atau investasi di sektor teknologi, memiliki dampak ekonomi yang lebih besar karena dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan produktivitas nasional.
Sebaliknya, belanja birokrasi yang terlalu besar cenderung bersifat konsumtif. Uang yang digunakan untuk menggaji pejabat tidak selalu menghasilkan manfaat langsung bagi masyarakat luas.
Kesimpulan
Kabinet besar tidak selalu menjadi solusi efektif bagi pemerintahan. Justru, kabinet yang gemuk berpotensi membebani APBN dan mengorbankan program-program produktif yang lebih penting. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengevaluasi struktur kabinet secara menyeluruh dan memprioritaskan efisiensi birokrasi.
Langkah seperti pengurangan pejabat yang tidak esensial, seleksi berbasis kompetensi, serta peningkatan transparansi anggaran dapat membantu mengatasi pemborosan ini. Pada akhirnya, APBN yang dikelola dengan baik akan memberikan manfaat nyata bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk segelintir pejabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H