Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Melepaskan Doktrin, Menemukan Kesadaran, Perjalanan Menuju Pemikiran Kritis

17 Desember 2024   06:50 Diperbarui: 17 Desember 2024   07:12 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Apakah kita benar-benar berpikir? Atau hanya menjalani hidup berdasarkan apa yang dikatakan orang lain?"

Pertanyaan ini mungkin sederhana, tetapi jika direnungkan, ia membuka pintu menuju pemahaman mendalam tentang bagaimana kita menjalani hidup. Sebagian besar dari kita mungkin merasa bahwa kita sudah berpikir dengan baik. Kita membuat keputusan, kita bertindak, dan kita merespons situasi. Tetapi, apakah itu benar-benar hasil dari pemikiran kita sendiri?

Pernahkah kita mempertanyakan, apakah keputusan-keputusan kita dipengaruhi oleh logika dan fakta, atau sekadar mengikuti apa yang "biasa" dilakukan? Apakah tujuan hidup kita benar-benar milik kita, atau hanya hasil dari doktrin yang ditanamkan sejak kecil?

Mengenali Pemikiran Kita: Refleksi atas Kebiasaan

Banyak di antara kita tumbuh dalam masyarakat yang memprioritaskan kepatuhan. Anak-anak diajarkan untuk menurut, bukan bertanya. Ketika dewasa, pola ini sering terbawa. Kita menjalani hidup berdasarkan harapan orang lain: bekerja di tempat yang "aman," menikah di usia tertentu, atau mengambil keputusan yang dianggap "benar" oleh mayoritas.

Tapi, apakah semua ini membuat kita bahagia? Ataukah kita merasa ada sesuatu yang hilang?

Ketika hidup terasa monoton atau ketika masalah datang, apakah kita menyalahkan keadaan, atau mencoba mencari akar masalahnya? Jika jawaban kita adalah menyalahkan keadaan, mungkin ini saatnya kita merenung lebih dalam.

Apa Itu Pemikiran Kritis?

Pemikiran kritis bukan hanya tentang bertanya, tetapi juga tentang mencari jawaban yang benar. Ia melibatkan kemampuan untuk:

  1. Menganalisis informasi secara mendalam
    Tidak menerima sesuatu begitu saja, tetapi memahami alasan di baliknya.
  2. Mengevaluasi berbagai sudut pandang
    Tidak langsung menolak pendapat berbeda, tetapi mencoba melihatnya dengan pikiran terbuka.
  3. Mengambil keputusan berdasarkan logika, bukan emosi semata
    Menghindari asumsi dan prasangka, serta mencari kebenaran yang didukung fakta.

Namun, pemikiran kritis juga bukan berarti meragukan segalanya. Ini tentang menemukan keseimbangan antara skeptisisme dan kepercayaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun