Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya lebih suka mengkritik kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak baik dan seharusnya kita rubah menjadi kebiasaan yang lebih baik seperti bangsa Eropa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengungkap Rahasia Hujan Lebat di Bulan Desember

7 Desember 2024   13:32 Diperbarui: 7 Desember 2024   14:25 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Desember sering kali identik dengan hujan yang lebat dan cuaca mendung di berbagai wilayah Indonesia. Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari proses alam yang kompleks dan terorganisasi. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara rinci penyebab utama hujan di bulan Desember, dan faktor geografis Indonesia.

Pengaruh Angin Muson Barat

Angin muson barat adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi cuaca di Indonesia selama bulan Desember. Angin ini terjadi karena perbedaan tekanan udara antara benua Asia dan Samudra Hindia. Pada bulan Desember, benua Asia berada dalam kondisi tekanan tinggi (suhu udara lebih dingin), sementara Samudra Hindia memiliki tekanan rendah (suhu udara lebih hangat). Akibatnya, angin bergerak dari Asia ke Samudra Hindia melalui wilayah Indonesia.

Angin ini membawa uap air dalam jumlah besar dari lautan, yang kemudian membentuk awan-awan hujan tebal di atmosfer. Ketika uap air ini mencapai daratan, terutama daerah pegunungan di Indonesia, terjadi proses kondensasi yang menghasilkan hujan lebat.

Posisi Matahari dan Pemanasan Global

Pada bulan Desember, posisi matahari berada di belahan bumi selatan, mendekati titik balik matahari selatan. Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia, yang berada di dekat garis khatulistiwa, menerima lebih banyak sinar matahari. Lautan yang hangat di sekitar Indonesia mempercepat proses penguapan air. Proses ini meningkatkan kelembapan udara, yang kemudian memperbesar peluang terbentuknya awan-awan hujan.

Pemanasan global juga turut memperkuat fenomena ini. Dengan suhu permukaan laut yang meningkat, penguapan air menjadi lebih intensif, sehingga volume uap air di atmosfer semakin besar. Akibatnya, curah hujan di bulan Desember cenderung lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO)

Madden-Julian Oscillation (MJO) adalah fenomena atmosfer global yang memiliki peran penting dalam menentukan intensitas hujan di wilayah tropis. MJO merupakan gelombang atmosfer besar yang bergerak dari barat ke timur di sepanjang daerah tropis, dengan siklus rata-rata 30-60 hari.

Ketika MJO aktif di wilayah Indonesia, ia meningkatkan aktivitas konveksi, yaitu proses naiknya udara hangat yang membawa uap air ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi. Aktivitas ini menghasilkan awan-awan hujan yang sangat lebat. Dalam siklus MJO, terdapat dua fase utama:
- Fase Basah: Ketika wilayah Indonesia berada di fase ini, curah hujan akan meningkat drastis.
- Fase Kering: Sebaliknya, fase ini cenderung mengurangi curah hujan.

Pada bulan Desember, MJO sering kali berada di fase basah, sehingga memperkuat curah hujan yang sudah dipicu oleh angin muson barat.

Peran Topografi dan Geografi Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun