Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya lebih suka mengkritik kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak baik dan seharusnya kita rubah menjadi kebiasaan yang lebih baik seperti bangsa Eropa

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kemandirian Anak Dimulai Sejak Bayi: Fakta dan Mitos

3 Desember 2024   18:10 Diperbarui: 3 Desember 2024   18:22 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang tua berharap anak-anak mereka tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, percaya diri, dan mampu menghadapi berbagai tantangan hidup. Namun, kapan sebenarnya kemandirian itu harus mulai dibentuk? Beberapa orang percaya bahwa latihan kemandirian bisa dimulai sejak bayi, bahkan sejak tangisan pertama mereka.

Artikel ini akan mengupas fakta dan mitos seputar kemandirian anak yang dimulai sejak bayi, serta memberikan wawasan tentang pendekatan terbaik untuk mendukung pertumbuhan mereka.

Mitos 1: Bayi yang Dibiarkan Menangis Akan Menjadi Mandiri

Sebagian orang percaya bahwa membiarkan bayi menangis tanpa direspon dapat melatih mereka untuk menjadi mandiri. Pendekatan ini sering disebut cry it out method dan cukup populer di beberapa negara Barat.

Faktanya:
Membiarkan bayi menangis dalam batas tertentu memang bisa membantu mereka belajar menenangkan diri (self-soothing). Namun, penelitian menunjukkan bahwa bayi baru lahir (usia 0-6 bulan) belum memiliki kemampuan emosional untuk menenangkan diri secara mandiri. Jika tangisan mereka tidak direspon, bayi bisa merasa diabaikan, yang dapat memengaruhi perkembangan rasa aman mereka di kemudian hari.

Pendekatan ini lebih cocok diterapkan secara bertahap pada usia yang lebih besar, misalnya saat bayi sudah mulai mengembangkan rutinitas tidur.

Mitos 2: Menenangkan Bayi Setiap Kali Mereka Menangis Akan Membuat Mereka Bergantung

Di sisi lain, banyak orang tua khawatir bahwa merespons setiap tangisan bayi bisa membuat mereka terlalu bergantung pada orang tua dan sulit menjadi mandiri di kemudian hari.

Faktanya:
Bayi menangis karena itu adalah cara utama mereka berkomunikasi, baik untuk menunjukkan kebutuhan fisik maupun emosional. Merespons tangisan bayi dengan penuh perhatian membantu mereka merasa dicintai dan aman. Kedekatan emosional ini penting untuk membangun kepercayaan dan rasa aman, yang justru menjadi fondasi bagi kemandirian di masa depan.

Kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan antara merespons kebutuhan bayi dan membiarkan mereka belajar sedikit demi sedikit untuk menenangkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun