Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... MAHASISWA

Menjadi jembatan untuk belajar dan berbagi pengetahuan, mengajak masyarakat untuk terus berkembang dengan pemahaman yang lebih luas tentang dunia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor Faktor Yang Membuat Masyarakat Indonesia Kurang Kritis

16 November 2024   18:45 Diperbarui: 16 November 2024   21:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari:chatgpt.com (AI)

6. Kurangnya Kebiasaan Diskusi dan Pertanyaan

Budaya Indonesia yang cenderung menghindari konflik dan menjaga keharmonisan sosial membuat banyak orang enggan untuk berdiskusi atau berdebat tentang topik tertentu. Diskusi yang sehat dan perbedaan pendapat seharusnya dapat memperkaya pemikiran seseorang dan mendorong pemikiran kritis. Namun, di Indonesia, terkadang ada kecenderungan untuk menghindari perbedaan pendapat yang dianggap bisa menyebabkan ketegangan.

7. Kekurangan Akses terhadap Pendidikan dan Informasi Berkualitas

Di beberapa daerah, terutama di wilayah pedesaan, akses terhadap pendidikan yang berkualitas dan informasi yang tepat masih terbatas. Tanpa pendidikan yang memadai dan sumber daya untuk mencari informasi yang lebih dalam, banyak orang terjebak dalam pola pikir yang pasif. Mereka lebih mudah menerima informasi yang datang tanpa memverifikasinya atau mencari pemahaman yang lebih mendalam.

8. Kondisi Politik dan Sosial yang Membuat Kepercayaan Masyarakat Terpecah

Di Indonesia, kondisi politik sering kali mempengaruhi cara orang berpikir dan mengambil keputusan. Seringkali, masyarakat terbagi dalam kubu-kubu yang memiliki pandangan yang sangat berbeda, yang dapat mengarah pada ketidakmampuan untuk melihat isu secara objektif. Ketika seseorang terlalu terikat pada satu pandangan atau ideologi, mereka cenderung lebih menutup diri terhadap argumen atau informasi yang bertentangan, yang mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir kritis.

9. Norma Sosial yang Menghindari Konfrontasi

Masyarakat Indonesia cenderung menghindari konfrontasi atau konflik terbuka. Sikap ini bisa membuat orang lebih berhati-hati dalam mengungkapkan pendapat atau mempertanyakan hal-hal yang dianggap sudah mapan atau diterima oleh banyak orang. Jika seseorang terlatih untuk selalu menghindari pertentangan, mereka mungkin enggan untuk menunjukkan sikap kritis terhadap informasi yang mereka terima.

Kesimpulan

Kurangnya sikap kritis di kalangan masyarakat Indonesia bukanlah masalah yang muncul begitu saja. Faktor budaya, pendidikan, media sosial, dan tantangan hidup berkontribusi pada pola pikir yang kurang analitis atau skeptis. Untuk membangun masyarakat yang lebih kritis, dibutuhkan usaha bersama, baik dari pemerintah, institusi pendidikan, hingga individu itu sendiri. Masyarakat perlu didorong untuk lebih berpikir analitis, lebih terbuka terhadap perspektif yang berbeda, dan berani mempertanyakan segala hal yang mereka terima tanpa verifikasi yang jelas. Dengan cara ini, kita bisa mendorong Indonesia menuju masyarakat yang lebih maju dan berpikir secara kritis.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun