Dalam era globalisasi, pengaruh budaya Barat semakin terasa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Banyak orang Indonesia yang meniru gaya hidup, kebiasaan, dan nilai-nilai yang berasal dari Barat. Meskipun ada orang yang menolak budaya barat.
Ini dia Alasan mengapa banyak orang muslim meniru budaya barat!
1. Keterhubungan Melalui Teknologi dan Media Sosial
Di era globalisasi, dunia semakin terhubung berkat kemajuan teknologi dan media sosial. Platform-platform yang dibuat oleh orang Barat, seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan film-film Hollywood, sering memperkenalkan budaya dan gaya hidup Barat. Cara berbicara, berpikir, dan berpakaian yang ditampilkan tentu saja menarik perhatian orang-orang Indonesia. Mereka menganggap bahwa Barat adalah simbol modernitas dan kemajuan. Dalam pandangan mereka, mengenakan atribut yang dianggap canggih dapat memberi kesan pintar atau menarik, sehingga dorongan untuk mengikuti sesuatu yang lebih maju semakin kuat.
2. Ketertarikan terhadap Gaya Hidup Barat
Salah satu faktor yang mendorong orang-orang Indonesia untuk mengadopsi budaya Barat adalah ketertarikan terhadap gaya hidup yang dianggap lebih bebas dan menyenangkan. Film, musik, dan acara televisi dari Barat sering kali menggambarkan kehidupan yang glamor dan penuh kebebasan, yang dapat menciptakan kesan bahwa kehidupan di sana lebih menyenangkan dibandingkan dengan norma-norma yang ada di Indonesia. Banyak anak muda terinspirasi oleh tokoh-tokoh dari Barat yang menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi diri sendiri, mengejar passion, dan tidak terikat oleh aturan-aturan yang ketat. Keinginan untuk merasakan kebebasan tersebut membuat banyak orang Indonesia berusaha meniru gaya hidup Barat, berpakaian, atau bahkan cara berpikir yang lebih terbuka. Fenomena ini semakin diperkuat dengan kehadiran influencer dan selebriti yang mempromosikan gaya hidup Barat di media sosial, sehingga menciptakan tekanan sosial untuk mengikuti tren tersebut.
3. Pandangan Terhadap Dunia dan Akhirat
Salah satu akar permasalahan mengapa banyak umat Muslim di Indonesia mengikuti budaya Barat adalah karena pola pikir yang kurang seimbang antara dunia dan akhirat. Banyak yang memandang bahwa dunia ini hanyalah sementara dan tidak berarti dibandingkan dengan kehidupan akhirat, sehingga mereka lebih fokus pada ibadah dan amal untuk akhirat. Namun, pandangan seperti ini sering kali menyebabkan umat Muslim enggan untuk membangun teknologi atau media sosial yang dapat menampilkan budaya Islam atau memfilter budaya Barat yang dianggap kurang sesuai. Ada kecenderungan untuk berpikir bahwa mengejar teknologi atau kemajuan duniawi bisa Melupakan kita pada akhirat, atau argumen yang mengatakan bahwa harta di dunia itu tidak di bawa mati dan stigma lainya, padahal dengan memanfaatkan dunia secara positif, kita bisa membawa manfaat yang lebih luas untuk umat.
Sebagai contoh, jika umat Muslim menciptakan platform media yang kuat, mereka bisa menyuguhkan budaya-budaya Islami, memblokir konten budaya Barat yang kurang baik, atau memilih dan memilah mana yang baik untuk diadopsi. Sayangnya, sering kali kurang ada dorongan untuk membangun teknologi yang canggih, dan ini juga dipengaruhi oleh kecenderungan lebih fokus pada ibadah daripada mengejar kemajuan duniawi. Paradigma ini perlu diubah, sehingga umat Muslim bisa mengembangkan teknologi yang mendukung nilai-nilai mereka sambil tetap berkontribusi dalam kemajuan masyarakat.