Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan komunikasi dan saya ingin memberikan opini, pendapat atau bisa juga pengalaman hidup saya kepada anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah alasan kenapa orang indonesia suka menghakimi tanpa alasan yang jelas

26 Oktober 2024   05:07 Diperbarui: 26 Oktober 2024   06:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh: Dalam sebuah keluarga, seorang anak memilih untuk tidak melanjutkan kuliah dan berwirausaha. Orang-orang di sekitarnya, termasuk keluarga, langsung menghakimi bahwa ia malas belajar dan tidak memiliki masa depan yang jelas. Tanpa memahami keinginannya untuk mengembangkan bisnis, keluarga terus menekan dan menghakiminya tanpa alasan kuat.

Dampaknya: Sikap ini bisa membuat anak tersebut merasa tidak didukung oleh keluarganya, bahkan mungkin merasa tidak dihargai.

4. Pengaruh Media Sosial yang Menguatkan Budaya Cepat Menilai

Media sosial memudahkan siapa saja untuk berkomentar atau memberikan opini tanpa berpikir panjang. Hal ini menciptakan budaya di mana kita merasa bebas untuk menilai dan mengomentari kehidupan orang lain, tanpa benar-benar memahami situasi sebenarnya.

Contoh: Seorang figur publik mengunggah foto dengan gaya yang berbeda dari biasanya, dan langsung mendapatkan ribuan komentar negatif. Banyak yang menganggap foto tersebut tidak pantas, padahal figur publik itu sedang menghadiri acara khusus yang mengharuskan penampilan tersebut. Mereka yang berkomentar tidak memeriksa konteks acara, sehingga terjadi penghakiman tanpa dasar yang jelas.

Dampaknya: Komentar negatif ini dapat mencemarkan nama baik dan merusak reputasi figur publik tersebut, hanya karena penghakiman yang terburu-buru.

5. Sikap Ingin Merasa Lebih Baik dari Orang Lain

Terkadang, seseorang menghakimi orang lain karena ingin merasa dirinya lebih baik. Dengan menyoroti kekurangan orang lain, ia berharap bisa tampil lebih unggul atau lebih benar.

Contoh: Dalam lingkungan kerja, seorang karyawan baru melakukan kesalahan dalam menyusun laporan. Rekan-rekannya langsung menghakimi dan membicarakan kesalahan tersebut, meskipun mereka tahu bahwa karyawan baru tersebut masih dalam masa penyesuaian. Bukannya memberikan bantuan, mereka justru memperlihatkan kesalahan itu dengan maksud menonjolkan bahwa mereka lebih berpengalaman.

Dampaknya: Sikap seperti ini hanya akan menimbulkan lingkungan kerja yang tidak suportif dan penuh dengan rasa persaingan yang tidak sehat.

6. Pengaruh Pendidikan dan Pola Asuh yang Kurang Mengedepankan Pemikiran Kritis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun