Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Saya adalah seorang mahasiswa jurusan komunikasi dan saya ingin memberikan opini, pendapat atau bisa juga pengalaman hidup saya kepada anda.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Presiden Baru, Harapan Baru: Prioritas Pendidikan dalam Membangun Generasi Emas

19 Oktober 2024   14:50 Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indonesiadefense.com

Setiap pergantian kepemimpinan membawa harapan dan tantangan baru bagi suatu bangsa. Pada tanggal 20 Oktober 2024, Indonesia akan menyaksikan pelantikan presiden baru, Prabowo Subianto, yang menggantikan Joko Widodo. Dengan segala dinamika politik dan sosial yang terjadi, satu hal yang jelas: pendidikan harus menjadi prioritas utama untuk membangun generasi emas Indonesia.

Pendidikan sebagai Fondasi Bangsa
Pendidikan merupakan kunci utama dalam membentuk karakter dan kemampuan generasi muda. Tanpa pendidikan yang berkualitas, kita membiarkan generasi masa depan tumbuh tanpa bekal yang memadai untuk menghadapi tantangan global. Seiring dengan perubahan zaman yang semakin cepat, kita perlu memastikan bahwa sistem pendidikan di Indonesia mampu beradaptasi dan menjawab kebutuhan masyarakat.

Tantangan dalam Sistem Pendidikan Saat Ini
Saat ini, sistem pendidikan Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti kurikulum yang ketinggalan zaman, kurangnya kompetensi guru, dan pendekatan pembelajaran yang tidak memfasilitasi berpikir kritis. Banyak siswa masih terjebak dalam metode pengajaran yang monoton, hanya mengandalkan hafalan tanpa pemahaman yang mendalam. Ini mengakibatkan generasi muda kurang siap untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran di kalangan generasi muda mencapai 10 juta orang, menunjukkan perlunya reformasi dalam pendidikan untuk menyiapkan mereka menghadapi dunia kerja. Selain itu, banyak pelajar yang tidak mendapatkan pendidikan berkualitas yang dapat membantu mereka berkembang secara maksimal.

Mengapa Pendidikan Harus Menjadi Prioritas

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pendidikan akan membekali generasi muda dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar global. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan individu yang inovatif dan kreatif, mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang.

2. Menekan Angka Pengangguran: Dengan memperbaiki kurikulum dan memperkenalkan pendidikan vokasional yang relevan, kita dapat menyiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja dengan lebih baik, sehingga mengurangi angka pengangguran.

3. Membangun Karakter dan Soft Skills: Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan soft skills, seperti kepemimpinan, kerja sama, dan pemikiran kritis. Hal ini akan membekali generasi muda untuk menjadi pemimpin yang tangguh di masa depan.

4. Kurangnya Penerapan Ajaran dalam Kehidupan Sehari-hari: Meskipun di sekolah siswa diajarkan nilai-nilai penting seperti mematuhi rambu lalu lintas, membuang sampah pada tempatnya, dan pelajaran lainya, dalam kenyataannya, banyak yang tidak mengamalkannya. Fenomena ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

Kurangnya Teladan dari Lingkungan: Sering kali, anak-anak melihat orang dewasa, termasuk orang tua dan pengemudi lainnya, tidak mematuhi aturan lalu lintas. Ketika mereka melihat bahwa perilaku yang tidak patuh dianggap normal, mereka cenderung mengikuti jejak tersebut.

Budaya dan Kebiasaan: Di beberapa tempat, ada budaya yang mendorong kecepatan dan efisiensi, sehingga pelanggaran lalu lintas dianggap wajar. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan formal tidak selalu cukup untuk mengubah perilaku jika tidak diimbangi dengan perubahan budaya dan kesadaran sosial.

Kurangnya Penegakan Hukum: Ketidakseriusan dalam penegakan hukum terkait pelanggaran lalu lintas juga mempengaruhi sikap masyarakat. Jika pelanggaran tidak mendapatkan konsekuensi, maka pelanggar akan merasa aman untuk terus melanggar.

Contoh Sukses dari Negara Lain
Beberapa negara telah berhasil melakukan reformasi pendidikan yang signifikan. Misalnya, Finlandia dikenal dengan sistem pendidikannya yang inovatif, di mana siswa diberi kebebasan untuk mengeksplorasi dan belajar secara mandiri. Mereka mengutamakan kolaborasi antara guru dan siswa, serta mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

Sementara itu, Singapura telah berhasil menerapkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, mengedepankan pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) untuk menyiapkan siswa menghadapi era digital. Negara-negara ini menunjukkan bahwa investasi dalam pendidikan dapat menghasilkan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan bangsa.

Kesimpulan
Sebagai presiden baru, Prabowo Subianto diharapkan dapat mengedepankan pendidikan sebagai prioritas utama dalam agenda pemerintahannya. Dengan memperbaiki sistem pendidikan, kita tidak hanya membangun generasi yang lebih baik, tetapi juga menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia. Untuk mewujudkan generasi emas Indonesia, kita harus bersama-sama mendorong perubahan dalam pendidikan, sehingga setiap anak di negeri ini dapat meraih impian dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun