Mohon tunggu...
YASIR
YASIR Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mengajarkan berfikir kritis untuk masyarakat indonesia, dan berbagi pengetahuan lain.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengapa Membiarkan Anak Bermain dan Beraktivitas Bebas Itu Penting

11 Oktober 2024   12:50 Diperbarui: 11 Oktober 2024   12:53 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anak yang tumbuh di bawah tekanan dan kekangan yang berlebihan bisa mengembangkan pola pikir yang aneh, seperti takut mencoba hal-hal baru atau bahkan kehilangan motivasi untuk berkembang. Dalam jangka panjang, ini bisa memengaruhi kepercayaan diri mereka dan cara mereka berinteraksi dengan dunia luar.

Memberikan Ruang untuk Belajar dan Eksplorasi

Sebaliknya, memberi anak ruang untuk belajar melalui bermain dan eksplorasi bisa memberikan dampak yang jauh lebih positif. Anak-anak yang diberi kebebasan yang wajar untuk mengeksplorasi lingkungan mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri, kreatif, dan mandiri. Tentunya, orang tua tetap perlu memberikan pengawasan dan batasan yang wajar, namun bukan dengan cara yang mengekang.

Memberikan anak kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka, baik saat jatuh, gagal, atau membuat kesalahan, adalah bagian penting dari proses pembelajaran. Dengan cara ini, anak tidak hanya belajar tentang apa yang benar dan salah, tetapi juga bagaimana menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan dengan baik.

Kesimpulan

Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda, dan sebagai orang tua, penting untuk memahami bahwa keaktifan atau "kenakalan" anak adalah bagian alami dari tumbuh kembang mereka. Terlalu mengekang anak hanya akan membuat mereka merasa terpenjara, kehilangan rasa kebebasan, dan pada akhirnya merusak perkembangan psikologis mereka.

Sebagai gantinya, orang tua seharusnya memberikan ruang bagi anak untuk bermain, bereksplorasi, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.

Saran untuk Orang Tua

1. Berikan Ruang untuk Bergerak: Izinkan anak untuk beraktivitas fisik secara bebas, selama tidak membahayakan diri mereka atau orang lain.
2. Jangan Terlalu Cepat Menegur: Cobalah untuk memahami mengapa anak melakukan hal tertentu sebelum langsung menegurnya.
3. Gunakan Pendekatan Positif: Daripada menghukum, berikan pengawasan yang bersifat mendukung dan positif. Ajari anak tentang konsekuensi dari tindakan mereka dengan cara yang membangun.
4. Hindari Pola Asuh yang Kasar: Teguran atau hukuman fisik bisa menimbulkan efek buruk pada anak. Gunakan komunikasi terbuka dan empati dalam mendidik anak.

Dengan pola asuh yang lebih terbuka dan mendukung, anak-anak akan tumbuh dalam lingkungan yang sehat secara emosional dan memiliki kesempatan lebih besar untuk mencapai potensi terbaik mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun