Cukuplah penilaian kita serahkan sepenuhnya kepada Allah, hingga saat kita pun mempermantap amalan kita, semuanya hanya karena Allah semata. Sementara manusia, biarkanlah dengan penilaiannya sendiri dengan apa yang mereka saksikan.
Tenanglah seperti melati. Ia menebarkan aroma harum tanpa harus memberi pengumuman sebelumnya jika ia makhluk yang wangi.
Jadilah manusia yang selalu berbuat kebaikan dan memberi manfaat, tanpa harus menceritakannya ke orang baik. Sebab kebaikan, tanpa diceritakan pun, ia akan menceritakan dirinya sendiri. Manusia yang menerimanya pun, tanpa diceritakan, mereka akan merasakannya sebagai kebaikan.
"Kebaikan akan selalu menyampaikan dirinya sebagai kebaikan, sementara keburukan juga akan mengesankan dirinya sebagai keburukan. Jika kita mencoba memanipulasi salah satu atau keduanya, disitulah (biasanya) kita akan ternilai buruk."
Wallahu A'lam
Yasir Husain, Penulis Buku SETIA (Selagi Engkau Taat & Ingat Allah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H