Contoh, ketika menemukan pekerjaan, kita malah tidak realistis dengan pekerjaan kita---termasuk jumlah gajinya. Yang ada kita malah menaruh banyak harapan pada pekerjaan kita yang (mungkin) hanya cukup untuk hidup sederhana.
Nah saat kita bersikap tidak realistis lalu kemudian ada masalah, di situlah biasanya kita sulit untuk Move On. Keputusasaan menghampiri sebab kita sudah terbiasa dengan angan-angan. Kita tak bisa lagi melihat realita-realita lainnya yang sebenarnya menawarkan banyak solusi.
3. Tak Bercermin ke Masa Lalu, Tak Berharap Masa Depan
Penyebab ketiga adalah tak pernah belajar dari masa lalu dan tak ada harapan untuk masa depan. Ya, memang benar bahwa masa kita adalah masa yang sedang berlangsung alias masa sekarang. Karena masa itulah yang sedang kita rasakan. Tapi bukan berarti bahwa kita melupakan total masa lalu dan tak memiliki rencana masa depan.
Masa lalu tetap perlu kita ingat jika ada pelajaran berharga yang bisa kita petik. Apalagi berkaitan dengan kegagalan, kita harus banyak belajar. Jika di masa lalu kita pernah gagal, itu artinya kegagalan bisa diatasi dengan mudah. Buktinya kita sudah sampai di masa sekarang dan berhasil melewati kegagalan. Nah, ketika saat ini kita ada masalah, tentu sangat mudah melewatinya sebab kita telah melakukannya di masa lalu.
Hal ini sama dengan masa depan. Selama kita memiliki harapan dan rencana untuk masa depan, seharusnya kita tak berlarut-larut dengan masalah yang kita hadapi. Sebab kita selalu sadar bahwa kita punya rencana dan kita punya cita-cita. Dengan begitu, kita akan paham bahwa banyak jalan yang tersedia untuk mewujudkannya. Olehnya itu, tetaplah bercermin dari masa lalu dan berencana untuk masa depan.
4. Tak Sistematis dalam Hidup
Selanjutnya adalah tak sistematis dalam hidup. Maksudnya kita hanya menjalani hidup berdasarkan apa yang terjadi saja. Kita tak memiliki cara dan rencana tentang bagaimana menata hidup kita dengan baik.
Jika hal ini dibiarkan, kita akan terus meratapi kegagalan ketika tiba-tiba menghampiri kita. Seolah tak memiliki lagi pilihan lain dan akan berhenti pada kegagalan yang ada. Padahal, jika sebelumnya sistematis, maka kegagalan hanya akan menjadi batu loncatan untuk menjalani sistem lainnya. Orang yang sistematis dalam hidup tentu telah mempersiapkan banyak solusi atau planning untuk hidupnya.Â
Ada rencana A, rencana B, rencana C, dan masih banyak lagi. Hingga ketika menemukan kegagalan seketika itu pula segera Move On dan melanjutkan kembali sistem yang telah dibangunnya.
5. Kurang Yakin dengan Kuasa Tuhan