Yang ketiga ini merangkum beberapa kebiasaan yang intinya seolah membuat lupa bahwa makan tujuannya untuk menghilangkan lapar. Di acara resepsi, ada tamu yang kelihatan tak menikmati makanannya. Saat makan tak fokus ke makanan tapi ke momen-momen lainnya.
Ada yang bahkan telah mengambil makanan, dimakan sedikit lalu berdiri karena adanya momen lain yang lebih diperhatikan. Niatnya mungkin makannya akan dilanjutkan setelah momen yang diikutinya---seperti foto bersama---telah dilakukan. Tapi setelahnya lupa, atau tak tahu lagi di mana makanannya. Akhirnya terbuang lagi. Bisa kebayang kan jika ada banyak tamu undangan melakukan hal yang sama.
Nah, untuk mengatasinya, sebelum berangkat ke acara resepsi, persiapan pula diri ini untuk makan di acara resepsi. Acara-acara resepsi umumnya dilaksanakan di jam-jam makan, entah siang ataupun malam. Tujuannya, agar para tamu undangan memang menyiapkan diri untuk makan malam atau makan siang.
Jadi tak perlu malu jika cara makannya kelihatan seperti kebiasaan makan sebelumnya. Memang tujuannya untuk itu kok. Nah, sebelum berangkat resepsi, tak perlu makan lagi. Atau jika terlanjur sudah makan tiba-tiba ada undangan mendadak, tak perlu makan lagi di acara resepsi. Cukup menikmati hidangan kue-kue jika memang merasa sudah kenyang. Ingat, makan di acara resepsi itu tetap sama hukumnya dengan makan di tempat lain. Sama-sama untuk menghilangkan lapar.
5. Resepsi Bukan Tempat Mencicipi Segala Jenis Makanan
Yang kelima ini adalah hal yang perlu diperhatikan juga. Di acara resepsi, memang ada acara makan. Banyak makanan yang tersedia, dan jenisnya pun beragam. Tapi bukan berarti momen ini sebagai ajang mencicipi semua hidangan. Bukan. Tujuannya lebih kepada mengatasi beragam selera makan dari tamu undangan yang jumlahnya banyak.
Jadi, ambillah makanan sesuai selera dan kesukaan. Agar nanti saat makan, bisa dihabiskan tanpa ada sisa. Bukan malah menumpuk semua jenis lauk di piring lalu dicicipi satu persatu. Cuma dicicipi lalu disisakan banyak. Bayangkan jika semua tamu undangan melakukan yang demikian. Ada berapa banyak makanan yang terbuang?
Nah, jika kita semua tetap tak boros di acara-acara resepsi, bisa menghargai makanan, dan tak membuang-buang, itu bisa menghemat biaya konsumsi atau catering.
Sebab bisa jadi, biaya resepsi sebenarnya tak begitu mahal. Hanya saja si pemilik hajat terlalu mempertimbangkan kebiasaan-kebiasaan tamu undangan yang hanya datang untuk mencicipi. Akhirnya disiapkan lah persiapan yang lebih, melampaui takaran sebenarnya.