Mengenalmu adalah kesalahan
Mencintaimu adalah keputusan
Kau adalah rasa  yang gagal kuisyaratkan
Kau bagai fatamorgana
Yang hanya bisa kubayang
Tanpa bisa kusentuh
Kau adalah angin yang selalu berhembus
Kau adalah gelombang yang menari
Kau adalah sosok yang selalu
Diperdebatkan dengan takdir
Dan tak sejalan dengan inginku
Beribu cara kucoba
Tuk melupakanmu
Entah mengapa aku masih belum bisa
Terus terjebak di kesalahan yang sama
Kau hanyalah angan
Yang hanya jadi kenangan
Pertemuan denganmu tak pernah terencana
Salahkah jika aku lebih sayang padahal kita hanya teman
Sebab aku terlanjur nyaman
Masih bolehkah aku merindukanmu
Walau semua telah berlalu
Sosok memang telah sirna
Namun kenangan tersimpan di memori kalbu
Aku merasa sia-sia
Berjuang tapi tak pernah kugapai
Kau tetap membisu
Dibanding es batu hatimu lebih dingin dan beku
Ketahuilah...
Hatiku tak pernah ingkar janji
Terus menjadi diri sendiri
Karena kuyakin Tuhan akan memberikan yang terbaik
Untukku kini, nanti, hingga selamanya
Â
Waingapu, 28 april 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H