Tiba-tiba seekor nyamuk terbang dan hinggap di mataku. Aku tak sanggup memaksa mataku untuk terus menatapnya. Mataku berkedip. Dan segalanya berubah. Terjadilah demikian. Di hadapanku hanya ada seekor ayam, berkokok dengan suara yang amat merdu pertanda hari mulai pagi dan saatnya harus bangun.
Aku membuka mataku perlahan-lahan. Tidak ada keramaian. Tidak ada orang banyak. Yang  ada hanyalah kesunyian. Terdengar suara adzan berkumandang menyambut pagi. Mengajak semua untuk bersujud syukur.
Aku sadar. Aku tidak sedang berada di pesta syukuran. Ternyata, dan ternyata aku berada dalam dunia mimpi. Terjebak dalam hasrat ingin melanjutkannya. Bertanya dalam harap, mungkinkah sosok itu adalah Kartini? "Oh, mimpi..., andaikan kau datang kembali."
Waingapu (dini hari), 21 April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H