Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selibat

2 Maret 2018   15:19 Diperbarui: 2 Maret 2018   16:22 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan itu

Jalan sendirian

melewatinya sendiri

Renungkan kualitas diri

Dipangil untuk disendirikan

Meski sadar bukan untuk diri sendiri

Terdorong tuk singkapkan wajah Sang Suci

Yang bersembunyi di balik persembunyiannya

Hening...

Berjumpa diri dalam diam

Mendengar suara yang tak mampu bersuara

Biarkan hati terasa sakit agar kemuliaan digapai

Sebuah klaim bernuansa inklusif sekaligus eksklusif

Hidup dalam sumpah dan janji

Selibat untuk terlibat

Hingga...

Mengucur darah dalam sunyi

Biarkan diri hancur, remuk

Di ujung nafasnya berseru:

"Allahku, ya Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?"

Waingapu, 2 Maret 2018  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun