Mohon tunggu...
Yasintus Ariman
Yasintus Ariman Mohon Tunggu... Guru - Guru yang selalu ingin berbagi

Aktif di dua Blog Pribadi: gurukatolik.my.id dan recehan.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Pengabdi

26 Oktober 2017   14:45 Diperbarui: 26 Oktober 2017   14:51 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Lebih baik kupendamkan segala luka

Yang dibalut oleh kepalsuan ria

Terasa hina meski hati memberontak

Bertemu diri dalam penghiburan

Hina kata orang

Biarlah kataku

Meski hati terasa sakit asal Tuhan tak disakiti

Bersuara atas nama Tuhan

Walau mungkin ditolak

Hidup di atas kemauan orang

Tak mengapa yang terpenting untuk Tuhan

Tuhan, di manakah Engkau?

Jeritan hati kian lara

Hadapi mereka yang tak harus benar

Membiarkan diri hancur demi kesenangan kompromi

Katanya yang penting itu kehendak Tuhan

                   

   (2)

Penat terasa bila harus melewat

Apa lagi sendirian

Jalan itu

Ya jalan sendirian

Melewati jalan itu harus menyendiri

Merenungkan kualitas diri apa sanggup

Jalan itu

Jalan sendirian

Dipangil untuk disendirikan

Meski bukan untuk diri sendiri

                             

                                    Maumere, September 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun