Apa yang dilakukan oleh Puspas Keuskupan Weetebula dengan memproduksi film Sayap Tersangkar, hemat saya patut mendapat apresiasi. Dalam film ini terkandung kritikan terhadap fenomena sosial yang masih mengikat kehidupan masyarakat. Di sana tersaji dengan begitu sederhana serta bermartabat tentang peran tokoh adat, masyarakat serta peran Gereja Katolik dalam menyikapi permasalahan sosial yang ada dalam masyarakat Sumba.
Film ini sesungguhnya hendak mengedukasi masyarakat Sumba yang masih terbelenggu oleh kuatnya budaya patriarki. Ada pesan yang begitu kuat untuk disuarakan yakni penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia serta upaya untuk membebaskan diri dari belenggu adat istiadat yang sudah tidak selaras zaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI