Mohon tunggu...
yasintaiap
yasintaiap Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Nama saya Yasinta Istighfan Adellia Putri yang merupakan mahasiswa aktif di Universitas Islam Negeri Walisongo prodi Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemasaran Politik Pasangan Capres dan Cawapres Anies-Cak Imin pada Pemilu 2024

29 Maret 2024   00:20 Diperbarui: 29 Maret 2024   09:44 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang - Negara Indonesia telah melaksanakan pemilihan umum (pemilu) secara serentak pada tanggal 14 Februari 2024 silam. Salah satunya bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden periode 2024-2029. Terdapat 3 kandidat capres dan cawapres dalam pemilu tersebut, yaitu Anies Baswedan dan Gus Muhaimin sebagai pasangan calon nomor urut 1, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai pasangan calon nomor 2, serta Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan calon nomor 3.

Setelah penetapan ketiga kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut, para calon kandidat berusaha menarik perhatian orang dengan berbagai cara agar dikenal lebih luas melalui pemasaran politik. Pemasaran politik atau political marketing adalah suatu konsep yang melibatkan strategi dan teknik pemasaran yang digunakan oleh politisi, partai politik, atau kandidat untuk memengaruhi pendapat publik, memperoleh dukungan, dan memenangkan pemilihan. Pemasaran politik akan terus dilakukan oleh partai politik ataupun kandidat politik untuk mencari tahu keadaan politik dan menemukan strategi yang tepat untuk memenangkan hati calon pemilih atau meningkatkan popularitas mereka.

Artikel ini akan membahas terkait pemasaran politik dari salah satu kandidat pilpres tahun 2024, yaitu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau biasa dikenal sebagai Cak Imin. Pemasaran politik dari paslon nomor urut 1 tersebut menarik untuk dibicarakan karena pasangan Anies - Cak Imin (AMIN) merupakan satu-satunya kandidat capres dan cawapres yang tidak berafiliasi langsung  dengan kekuasaan. Artinya, jika dibandingkan dengan paslon nomor urut 2, yakni Prabowo yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dan Gibran dengan statusnya selain Anak Presiden aktif Joko Widodo juga masih aktif sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah. 

Selanjutnya paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang merupakan kandidat presiden yang diusung oleh PDIP tidak lain adalah partai dengan suara mayoritas baik di eksekutif maupun legislatif dan masih memiliki kendali kekuasaan yang sangat besar, kemudian wakilnya yaitu Mahfud MD kini juga masih aktif sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Sehingga komunikasi, strategi, dan marketing politik AMIN jauh lebih keras dibanding dengan 2 kandidat lainnya yang sesungguhnya berpotensi menggerakkan politik kekuasaan untuk meraih simpati masyarakat.

Promosi politik yang dilakukan oleh pasangan AMIN beserta Tim Kampanye dalam upaya meraih dukungan dan mempengaruhi opini publik tidak hanya menyasar pada  kalangan akademisi, namun juga menyasar masyarakat pedesaan termasuk nelayan, pedagang pasar, dan petani melalui program "Desak Anies" untuk platform kampanye Anies Baswedan dan "Slepet Imin" untuk platform kampanye Cak Imin. 

Salah satu juru bicara Timnas AMIN menjelaskan bahwa salah satu fokusnya adalah melibatkan pemilih pemula, terutama Generasi Milenial dan Generasi Z dalam bersama-sama menyongsong perubahan dan memajukan bangsa. Bahkan ia mengatakan bahwa generasi tersebut ikut terlibat dalam menyumbang ide dan visi AMIN. 

Penyerapan aspirasi, gagasan, dan ide kaum muda tersebut dilakukan secara khusus melalui portal https://gagasankita.id/ yang telah disediakan oleh mereka sejak tahun 2022 silam. Selain itu, paslon AMIN beserta Tim Kampanye juga melakukan pemasaran politik melalui platform YouTube dan TikTok. Sejumlah hastag seperti #AMINAjaDulu, #AminkanIndonesia, #Ber1BeraniBerubah, dsb. digunakan dalam pengunggahan video baik di YouTube maupun TikTok untuk menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Dalam konteks pemilihan umum tahun 2024, AMIN mengkomunikasikan pesan utama yang menonjolkan pentingnya pembangunan ekonomi yang melibatkan semua lapisan masyarakat, memberdayakan individu dan kelompok masyarakat, serta mengurangi tingkat kemiskinan. Mereka juga fokus pada isu-isu seperti pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur untuk mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok masyarakat.

Pasangan AMIN telah berhasil merancang strategi kampanye yang holistik dan efektif, mencakup media sosial, pertemuan langsung, dan partisipasi dalam berbagai program dan sarasehan. Sehingga strategi ini memberikan dampak positif pada popularitas dan elektabilitas mereka, yang dibuktikan melalui peningkatan elektabilitas AMIN secara signifikan bahkan telah berada di urutan kedua berdasarkan data dari berbagai lembaga survei.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun